GresikSatu | Mencetak kader muslimah nahdliyin yang menginspirasi dilakukan Pengurus Fatayat NU Ranting Suci Gresik. Organisasi yang mayoritas perempuan itu dengan menggelar Miss Fatayat, di lapangan Desa Suci, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik.
Tidak hanya terlihat anggun nan cantik, para peserta juga menunjukkan kelebihan yang dipunya. Sebanyak 10 finalis dari tiap Jam’iyah melenggak bak bidadari, jam’iyah tersebut diantaranya : Al Muttahidah, Srikandi, Malming, Gang Gambus, El Muhibbah, Suci Selatan, Qotrun Nada, Mehrunisa’, Maratus Sholihah, dan Asemanis.
Para finalis diuji melalui beberapa seleksi, mulai dari tes tulis, brain (kecerdasan), brave (keberanian tampil), dan behavior (tata perilaku).
Ketua Fatayat NU Ranting Suci Muafah menuturkan kegiatan semarak festival rajabiyah digelar untuk menggali potensi tiap kader. Miss Fatayat tidak hanya dipandang dari rupa material fisik, juga kerendahan hati.
“Setiap kader memiliki potensi, tugas kita adalah menggali potensi tersebut. Tidak hanya fokus dalam kajian diba’ atau mengaji saja, kecakapan keilmuan dibutuhkan dalam menjawab tantangan perempuan masa kini,” tuturnya, Minggu (12/2/2023).
Kreativitas dan inovasi program juga dilakukan guna perekrutan anggota di tingkat Desa. Mengajak masyarakat berpartisipasi mensyiarkan NU.
“Terdapat jam’iyah yang sebelumnya masih ragu untuk terdaftar secara administratif dalam kepengurusan Fatayat, namun dengan kegiatan semacam ini masyarakat sangat antusias terlibat. Umur boleh tua, semangat tetap 45,” pungkasnya.
Ketua Fatayat NU Kabupaten Gresik, Ainul Farodisa mengungkapkan apresiasi setingginya untuk gebrakan kader-kader hebat, Kebangkitan Ranting Suci melalui pengurus baru memperbaiki banyak hal. Mulai dari tata kelola administratif hingga strategi menjaring anggotanya.
“Memasuki abad kedua, mari kita songsong dengan memperkaya diri, memperbaiki kualitas, dengan banyak melakukan inovasi program. Kegiatan yang sangat luar biasa ini patut untuk ditiru,” ungkapnya. (ovi/aam)