Gresik Movie Kembali Promosi Film Budaya Muatan Lokal ke Masyarakat Luas 

GresikSatu | Komunitas Gresik Movie terus melakukan kampanye kebudayaan melalui media audio visual film. Kali ini, Komunitas yang berdiri sejak tahun 2011 melakukan upaya promosi film budaya muatan lokal, lewat program Sapa Sinema di beberapa titik di Kabupaten Gresik. Harapannya, program ini bisa tersebar luas ke masyarakat Gresik. 

Pelaksana Sapa Sinema, Bambang Setiawan mengatakan, program ini gagasan Gresik Movie yang telah lolos menjadi peserta program Dana Abadi Kebudayaan tahun 2022, atau disebut Dana Indonesiana, yang dikelola oleh Kemendikburistek dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), dalam kategori Sinema Mikro.

“Sinema Mikro sendiri bentuk dukungan kepada komunitas atau Lembaga/organisasi kemasyarakatan yang bergerak di bidang kebudayaan dalam rangka meningkatkan jumlah ruang-ruang pertemuan kebudayaan berbasis audio-visual,” ucap Bambang saat press release pelaksanaan Sapa Sinema di Gresiknesia, Omah Damar, Sabtu (26/11 /2022). 

Dijelaskan, Gresik Movie menginisiasi Sapa sinema sebagai program menonton, dan mendiskusikan film tentang muatan lokal suatu daerah. Termasuk budaya Gresik. Mulai dari budaya literatur bahasa, sosial masyarakat, hingga pelestatian kebudayaan dalam tantangan modernisasi. 

Baca juga:  Gresik Movie Sabet Penghargaan Film Ide Cerita Terbaik dari Kemenparekraf RI

“Untuk itu, kami berharap, selama program ini dilaksanakan, bisa menyentuh sekaligus melibatkan banyak pihak. Baik Filmmaker di Indonesia, penonton di Gresik maupun mitra pemutaran yang berada di ujung-ujung Gresik,” harapnya.

 

Nantinya, Sapa Sinema akan membawa 8 judul film pilihan. Diantaranya, Diponegoro sutradara Gata Mahardhika, The secret club of sinners sutradara Haris Yuliyanto, Terciduk sutradara Alan D.W, Di sela garis yang tak tertulis sutradara Alam Alghifari, May be someday another day but today sutradara Bihar, Kiamat sampah sutradara Enggar Asfinsani, Ruwina sutradara Ayuning Tyas Muji Rahayu, dan Gemintang sutradara Irfan Akbar Prawiro. 

“Film-film itu akan diputar di Kecamatan Tambak, Sangkapura, Wringinanom, dan Panceng. Mulai dari tanggal 14 Desember sampai tanggal 28 Januari 2023,” papar Bambang. 

Dalam pemutarannya nanti, tambah dia, film-film ini tidak semuanya diputar. Namun film disesuaikan dengan karakteristik, kebudayaan, dan sosial masyarakat di setiap wilayah. 

Baca juga:  Melihat Pengrajin Bungkus Dodol Khas Bawean Gresik, yang Terbuat dari Daun Pandan Berduri

“Jadi film diputar sesuai dengan mitra film di daerah tersebut. Seperti di Pulau Bawean, tentu film yang diputar menceritakan tentang kesamaan budaya di Bawean atau sebaliknya,” jelas Bambang didampingi Sekretaris Sapa Sinema Hidayatun Nikmah. 

“Melalui sapa sinema pula, kami berharap nantinya turut mendorong untuk mengembangkan ekonomi kerakyatan. Melalui bazar atau UKM ketika kegiatan layar tancap bernama Sapa Sinema ini dilaksanakan,” tambah Bambang. 

Sebelumnya, Gresik Movie telah membuka pengiriman karya bagi filmmaker atau sutradara, yang ingin filmnya diputar dalam Sapa Sinema 2022. Film-film yang masuk beragam bentuknya, mulai dari film fiksi, dokumenter, maupun animasi. Film-film tersebut berasal dari berbagai Kota, seperti, Jakarta, Yogyakarta, Semarang, Banjarnegara, Malang, Riau, Bandung, Bojonegoro dan lainnya.

Setelah melalui tahap kurasi dan penyusunan program, 8 judul film Gresik Movie yang akan diputar dalam Sapa Sinema. (faiz/aam)

Rekomendasi Berita

Advertisement

Terpopuler