Insiden Perahu Terbalik di Bawean Gresik, Dokter Sampaikan Korban Alami Keracunan Air Laut

GresikSatu | Kasus insiden perahu terbalik yang menewaskan seorang mahasiswa Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Gresik terus didalami.

Diketahui, dalam insiden tersebut empat mahasiswa menjadi korban. Tiga di antaranya masih dilakukan perawatan di RSUD Umar Masud Bawean.

Sedang, satu korban meninggal dunia atasnama Adam Surya Pratama warga Menganti Gresik. Sampai berita ini ditulis jenazah masih berada di Bawean.

Dokter UGD RSUD Umar Mas’ud, dr Mei mengatakan, pihaknya menerima empat pasien akibat insiden perahu terbalik. Satu diantaranya meninggal dunia. 

Dijelaskan, korban yang meninggal saat tiba di Rumah Sakit, kondisi tubuhnya sudah kaku. Diduga korban mengalami Insoktikasi, gagal nafas, bisa juga sebab keracunan akibat menelan air laut dan solar.

Baca juga:  Maju Lagi Menjadi Cakades Pekalongan Bawean, Umar Bawa Misi Bangkitkan Perekonomian

“Karena semakin banyaknya air masuk, mengakibatkan paru-paru berhenti bernafas,” ungkapnya, Selasa (30/4/2024).

Sedangkan tiga pasien lainnya, dua laki-laki dan satu perempuan masih dilakukan observasi dan dilakukan rawat inap. Untuk melanjutkan perawatan. 

“Diagnosis awal semua pasien masuk sudah mengalami sesak,” ujarnya. 

Seperti di beritakan sebelumnya, kabar duka datang dari keluarga besar PMII Gresik. Salah satu kadernya di kabarkan meninggal dunia dalam insiden perahu terbalik di Pulau Bawean, Senin (29/4/2024) malam.

Dari informasi yang dihimpun, perahu yang ditumpangi mahasiswa PMII tersebut mengalami overload. Akibatnya perahu terbalik saat hendak bersandar di pelabuhan Pamona Desa Sidogedungbatu Sangkapura Bawean.

Adapun, dari kejadian itu, satu korban bernama Adam Surya Pratama, selaku Ketua Komisariat Akar Bumi, Al Azhar Menganti, Gresik dinyatakan meninggal dunia.

Baca juga:  PKK Desa Lebak Ikuti Pelatihan Daur Ulang Sampah Menjadi Barang Hiasan Layak Jual 

Viki Wahyu Giananda salah satu mahasiswa yang ikut rombongan tersebut mengatakan, perahu mengalami kelebihan muatan. Perahu kecil itu ditumpangi 14 mahasiswa termasuk nahkoda kapal.

“Kejadiannya sekitar pukul 18.30 WIB. Perahu berjalan dari wisata Gili Noko ke Bawean diduga mengalami kelebihan muatan, perahu terbalik akibat gelombang,” katanya, kepada GresikSatu.com.

Mirisnya, lanjut dia, perahu yang ditumpangi para mahasiswa PMII ini tidak dilengkapi pelampung. Sehingga saat posisi perahu terbalik semua saling menyelamatkan diri masing-masing. 

“Berangkat ke wisata Gili Noko dua kali keberangkatan, tapi pulangnya langsung satu kali. Ini yang menjadi perahu kelebihan muatan,” bebernya.

Reporter:
Mifathul Faiz
Editor:
Aam Alamsyah
Rekomendasi Berita

Advertisement

Terpopuler