Kisah Mantan Satpam Pabrik di Gresik yang Sukses Jadi Pengusaha Mie Ayam

GresikSatu | Nama Abdul Qohar sudah tidak asing di dunia kuliner Gresik. Khususnya Mie Ayam.

Seorang pria yang dahulunya bekerja sebagai satpam di salah satu pabrik itu kini sukses berjualan mie ayam dengan nama Mie Ayam Cak Hank

Kesuksesan Qohank, sapaan akrabnya, tidak mudah seperti membalikkan telapak tangan.

Jatuh bangun dalam dunia usaha sudah dilaluinya selama bertahun-tahun. Dulu, setelah lulus SMA, Hank melanjutkan kuliah di Surabaya.

Tidak bertahan lama. Dia memutuskan untuk ke luar dari bangku kuliah demi merawat adiknya yang sakit-sakitan.

Hal ini membuat dirinya harus menjadi tulang punggung bagi keluarganya. Apalagi kedua orang tuanya sudah wafat. 

Kerasnya hidup membuatnya memilih untuk bekerja. Apa saja. Mulai dari pekerja pabrik, pegawai supermarket. Kemudian menjadi satpam di salah satu BUMN di Kabupaten Gresik.

Rutinitas kerja membuatnya terpaksa kehilangan waktu bersama keluarga. Tahun 2016, Qohank mempersunting kekasihnya.

Waktu untuk keluarga masih tersita. Qohank akhirnya ke luar dari pekerjaan sebagai satpam pada tahun 2018.

Dari hasil kerjanya selama dua tahun di perusahaan BUMN itu, dia mendapatkan uang pesangon dan digunakan untuk membeli sepeda motor.

Lalu, dimodifikasi menjadi sepeda motor roda tiga untuk berjualan. Dia memberi nama Mie Ayam Hank. Berbekal sebagai anak yang hidup mandiri. Qohank nekat keliling jualan mie ayam. 

Ibarat pepatah, proses tidak akan mengkhianati hasil. Keadaan panas terik, hujan, dilaluinya sambil berjualan mie Ayam pun membuahkan hasil.

Hingga akhirnya dia memutuskan jualan di depan SPBU yang berada di Jalan KH Syafi’i, Desa Suci, Kecamatan Manyar, Gresik. Disana, pria berusia 33 tahun ini sudah memiliki enam karyawan.

“Desember 2018 masih satu stan, tahun berikutnya dua stan, tahun 2020 saya punya tiga stan,” ucap Qohank, Jum’at (26/1/2024).

Begitu juga dengan jumlah karyawannya. Mulai dari satu orang, kemudian bertambah dan bertambah. Hingga sekarang punya enam karyawan. 

Diceritakan, saat Pandemi Covid-19, tidak membuat usahanya goyah. Selama pandemi Covid-19, Mie Ayam Hank sukses menyabet penghargaan dari salah satu aplikasi layanan pesan antar makanan. Mie Ayam Hank dinobatkan terlaris se-Surabaya Raya. 

“Traffict penjualannya melalui aplikasi mencapai ratusan selama pandemi Covid-19. Sebelum jam malam masa PPKM, mie ayam sudah ludes terjual,” ceritanya. 

Kini Qohank sudah punya enam karyawan. Setiap harinya, rata-rata ratusan porsi Mie Ayam ludes terjual.

“Rata-rata 400 sampai 500 porsi setiap hari, belum termasuk saat akhir pekan,” ujarnya. 

Untuk harganya, satu porsi Mie Ayam Hank harganya Rp 12 ribu. Ada toping pentol 3 ribu, kepala ayam 3 ribu, ceker 3 ribu, telor puyuh 3 ribu, siomay 3 ribu. Mie Ayam Hank buka pukul 11.00 sampai 23.00 Wib. 

“Rata-rata omset per bulan mencapai ratusan juta,” imbuhnya. 

Saat ini, Qohank berencana membuat cabang baru. Rencananya akan bukan buka setelah Hari Raya Idul Fitri.

Reporter:
Mifathul Faiz
Editor:
Aam Alamsyah
Rekomendasi Berita

Advertisement

Gresik Gres