GresikSatu | Dibalik peristiwa gempa di Bawean Gresik, ternyata ada kisah yang mengharukan dari seorang ibu.
Kisah itu datang dari Ida Zubaidah, seorang ibu muda yang berjuang melahirkan bayinya di tenda pengungsian, Selasa (27/3/2024) lalu.
Perjuangan Zubaidah dalam proses melahirkan di dalam tenda pengungsian bisa dianggap sangat berat. Bagaimana tidak, ia harus berjuang mengeluarkan bayinya di tengah guncangan gempa susulan.
Beruntung, proses melahirkan itu berjalan lancar. Meski Zubaidah sempat mengalami kesulitan hingga dirujuk di puskesmas setempat, bayinya bisa lahir dengan selamat.
Kisah perjuangan ibu melahirkan di tenda pengungsian gempa itu, diceritakan Kepala Dusun Dedawang Desa Telukjatidawang Kecamatan Tambak, Najmuddin.
Saat itu gempa susulan baru saja terjadi dua kali berturut-turut. Pertama pada pukul 21.36 WIB dengan magnitudo 3.8 SR, kemudian gempa susulan terjadi lagi pukul 21.54 WIB dengan kekuatan magnitudo 4.0 SR.
Di tengah gempa susulan itu, Zubaidah seperti merintih kesakitan. Ia merasakan kontraksi. Tubuhnya sakit, perutnya seperti diguncang. Beberapa warga yang melihat kejadian itu berusaha membantu.
“Semua ikut membantu, termasuk membuatkan tirai dari terpal seadanya,”ucapnya, kepada Gresiksatu.com, pada Jumat (29/3/2024).
Setelah berjuang cukup lama, Zubaidah pun tak kunjung melahirkan. Zubaidah tetap saja merintih kesakitan. Khawatir terjadi yang tidak diinginkan, ia pun dirujuk ke Puskesmas Tambak, pukul 23.00 Wib.
“Alhamdulillah sekitar pukul 02.00 WIB dini hari Ida berhasil melahirkan bayi mungil berjenis kelamin perempuan dengan selamat,” ujarnya.
Kini, Zubaidah bersama suaminya Muhammad Holik dapat tersenyum haru, anaknya lahir dengan selamat.
Meskipun ditengah-tengah ketakutan datangnya gempa susulan, pasangan suami istri ini, tetap bersyukur kepada Allah atas kelahiran putri ketiga mereka.
“Saya bersyukur kepada Allah, bayi saya lahir dengan selamat meskipun dalam suasana mencekam ini, kami masih bisa tersenyum dengan kehadiran bayi ini,” ucap Ida.