Masih Trauma! Korban Gempa Bawean Gresik Gelar Sholat Tarawih di Tenda Darurat

GresikSatu | Gempa berkekuatan 6,5 Magnitudo yang mengguncang wilayah Bawean Gresik pada Jumat lalu masih meninggalkan luka dan kekhawatiran yang mendalam di hati warga.

Namun, semangat untuk tetap beribadah dalam bulan Ramadan tidak pernah padam. Mereka bahkan tetap menggelar salat tarawih di camp pengungsian atau tenda darurat.

Jauhari (42), salah seorang pengungsi, menyatakan rasa syukurnya karena dapat melaksanakan ibadah sholat tarawih bersama sesama pengungsi.

Ia mengaku tetap waspada terhadap kemungkinan gempa susulan, kendati demikian kekhusyukan para jamaah tetap terjaga.

“Meski masih ada trauma, tetapi semangat untuk beribadah tidak pernah surut,” ungkap Jauhari, Senin (25/3/2024).

Selama aktivitas di tenda darurat ini, lanjut dia, warga berbuka puasa serta sahur di lokasi pengungsian ini dengan saling bergotong royong.

Mulai memasak, dan menyiapkan hidangan di dapur umum. Kebersamaan ini lah yang menguatkan mereka dari ancaman bahaya gempa kembali.

“Dan untuk buka puasa dan sahur, dari pihak desa pun juga turut mengusahakan dengan memberikan bantuan berupa sembako, telor, juga air mineral,” jelasnya. 

Sementara itu Kades Kepuh Legundi, Kecamatan Tambak Pulau Bawean Samsudin, menambahkan hingga hari ini, tidak ada hal-hal yang mengkhawatirkan. 

“Saat ini, masyarakat masih bertahan di tenda darurat. Juga aktivitas masyarakat di tenda darurat ini, mulai dari salat wajib dan tarawih dilakukan di tenda darurat ini,” ujarnya. 

Samsu sapaan akrabnya menyebut, beberapa bantuan sudah didistribusikan kepada warga pengungsi. Mulai dari bantuan pangan, tenda dan makanan siap saji. 

“Terima kasih kepada Bapak Bupati yang sudah memberikan bantuan. InsyAllah nanti ada bantuan lainnya,” tuturnya. 

“Ada sekitar 100 warga berada disini, bahkan ada dari luar Desa mengungsi disini,” tambahnya memungkasi.

Reporter:
Mifathul Faiz
Editor:
Aam Alamsyah
Rekomendasi Berita

Advertisement

Gresik Gres