Miris! SD Negeri di Bawean Gresik ini Hanya Terima Dua Murid Baru

GresikSatu | Kekurangan peserta didik baru masih menjadi persoalan di SDN 372 Bawean Gresik. Sekolah ini setiap tahun hanya bisa bisa mengait para siswa dalam hitungan jari saja.

Tahun ajaran 2023/2024 saja, sekolah yang berada di Desa Pekalongan, Kecamatan Tambak, Pulau Bawean, hanya bisa menerima dua murid saja. Jumlah ini lebih banyak jika dibandikan PPDB tahun kemarin hanya menerima satu murid saja.

Sepinya murid baru yang masuk di SDN 372 Gresik memiliki banyak faktor penyebab. Diantaranya, letak geografis sekolah yang berada di atas Pegunungan Fukal, juga jauh dari pemukiman. Apalagi area sekolah ini hanya ditinggali 10 rumah warga.

Plt Kepala Sekolah UPT SDN 372 Gresik Zaid mengatakan, pada tahun ajaran baru 2023 /2024 ini ada dua murid baru. Sebelumnya ada tiga siswa baru tahun 2022 /2023. Dengan total jumlah 9 murid dari kelas I sampai kelas VI.

“Kalau tahun sebelumnya total murid ada 8, hanya ada satu siswa yang lulus tahun ajaran kemarin. Dengan perincian, jumlah murid kelas I dua murid, kelas II tiga murid, kelas III, IV, V dan VI masing-masing satu murid,”ucapnya, Selasa (18/7/2023).

Sedangkan jumlah gurunya hampir menyamai jumlah murid. Total ada 8 guru. Termasuk kepala sekolah. 1 guru Pegawai Negeri Sipil (PNS), 1 honorer, 4 guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), dan satu staf pegawai tidak tetap (PTT).

“Satu guru bisa mengajar satu siswa di sekolah tersebut,” ujar pria yang kepala sekolah di UPT SDN 376 Gresik Desa Sukalela, Kecamatan Tambak, Pulau Bawean.

Menurut dia, rata-rata jumlah murid baru hanya ada satu sampai tiga saja. Lantaran memang di wilayah sekolah ini, tidak ada sekolah saingan atau lembaga swasta di sekitar sekolah.

“Dulu sempat ada 11 murid. Area pemukiman juga hanya sekitar 10 rumah saja. Itu pun tidak semua produktif atau punya anak yang banyak,” jelasnya.

Diakuinya, ada wacana sekolah ini akan dilakukan Regrouping SD. Atau usaha penyatuan dua unit SD atau lebih menjadi satu kelembagaan SD dan diselenggarakan dalam satu pengelolaan.

“Wacananya akan dilakujan Regrouping dengan sekolah UPT SDN 371 Gresik atau SDN Pekalongan 1. Tapi sekolah ini sudah punya gedung dan akses ke UPT SDN 371 juga jauh dari pemukiman warga yang berada di dekat pegunungan itu,” bebernya.

Pada kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Tambah dia, juga dilakukan apa adanya. Bahkan para guru harus proaktif. Terkadang ada siswa yang mengarit ke sawah ikut orang tuanya.

“Kami harus membujuk siswa bersekolah. Karena memang sangat dekat dengan pegunungan dan dikelilingi sawah,”tambahnya.

“Untuk ke Sekolah juga jalannya menanjak. Dengan ukuran 1 meter dan bisa dilalui satu kendaraan,”tutupnya.

Sekedar informasi, sekolah tersebut dibangun atas Inpres Era Soeharto dengan nama Sekolah Pamong, lalu berubah SDN Pekalongan 2, dan sekarang menjadi sekolah UPT SDN 372 Gresik. (faiz/aam)

Rekomendasi Berita

Advertisement

Gresik Gres