Petrokimia Gresik Perluas Jangkauan Program Taruna Makmur

GresikSatu | Petrokimia Gresik memperluas jangkauan Program Taruna Makmur dengan memberangkatkan sebanyak 76 mahasiswa peserta Taruna Makmur dalam Jambore Makmur yang diadakan Pupuk Indonesia.

Pemberangkatan Taruna Makmur oleh Pupuk Indonesia ini adalah angkatan ketiga yang telah dilatih dan diberangkatkan Petrokimia Gresik. Angkatan pertama sebanyak 30 Taruna Makmur diberangkatkan Petrokimia Gresik di tahun 2022, kemudian 38 Taruna Makmur diberangkatkan pada Maret 2023 kemarin, dan angkatan ketiga diberangkatkan bersama Taruna Makmur dari seluruh produsen pupuk di bawah Pupuk Indonesia.

Usai mengikuti Jambore Makmur, mereka akan memberikan pendampingan di lapangan dalam Program Makmur.

Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo menyampaikan bahwa semua produsen pupuk di bawah holding Pupuk Indonesia menjalankan program Taruna Makmur. Dari puluhan Taruna Makmur yang diberangkatkan Pupuk Indonesia, sebanyak 40 Taruna Makmur merupakan binaan Petrokimia Gresik, kemudian 10 Taruna Makmur dari Pupuk Kalimantan Timur, 8 dari Pupuk Sriwidjaja Palembang, 15 dari Pupuk Kujang Cikampek dan 3 dari Pupuk Iskandar Muda.

“Program ini digagas untuk mengoptimalkan pelaksanaan Program Makmur Kementerian BUMN dan Project Agrosolution Pupuk Indonesia Grup. Dimana melalui Program Taruna Makmur, Petrokimia Gresik berupaya mencetak SDM unggul di bidang pertanian untuk mengawal peningkatan produktivitas tanam di berbagai daerah,” ungkapnya, Minggu (12/11/2023).

Sebelum diberangkatkan, mereka dibekali oleh Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia.

“Program ini menjadi salah satu cara kami untuk memberikan solusi tentang permasalahan yang selama ini dialami petani, sekaligus mengajak generasi muda untuk melihat langsung betapa besar potensi sektor pertanian jika dikelola dengan optimal,” terangnya.

Sementara itu, Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi menjelaskan 76 mahasiswa tersebut berasal dari Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) dari lima daerah di seluruh Indonesia, yaitu Polbangtan Bogor, Yogyakarta, Malang, Medan, dan Gowa.

“Melalui kegiatan Jambore Makmur, kami ingin memperkuat lagi kolaborasi di antara para stakeholder, mitra, dan para petani peserta Program Makmur. Harapan kami nantinya, para Taruna Makmur ini akan memberikan pendampingan budidaya dan memberikan layanan agronomis bagi petani yang bergabung pada Program Makmur,” jelasnya.

Kegiatan ini menjadi media pertukaran pengetahuan dan pengalaman, menghubungkan berbagai pihak yang terlibat dalam ekosistem Makmur, menggelar pameran produk dan teknologi pertanian, serta memperluas jaringan mitra petani. Petrokimia Gresik dalam kegiatan ini menghadirkan 230 peserta yang terdiri dari petani dan mahasiswa.

“Harapan kami produktivitas pertanian dapat meningkat serta mampu mendorong kesejahteraan petani,” terangnya.

Diketahui Realisasi Makmur Petrokimia Gresik hingga Oktober di tahun 2023 ini telah merealisasikan program Makmur di lahan seluas 126.044 Hektare (Ha). Luasan ini setara dengan 41 persen dari total realisasi program Makmur di seluruh anak perusahan Pupuk Indonesia, yaitu 306.775 Ha.

Petrokimia Gresik dalam realisasi tersebut melibatkan sebanyak 30.212 petani. Dimana jumlah ini sekitar 33 persen dari petani yang terlibat dalam program Makmur Pupuk Indonesia Grup.

Realisasi program Makmur Petrokimia Gresik terbanyak di Jawa Timur dengan luas lahan 83.961 Ha. Kemudian Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (16.155 Ha), Jawa Barat (9.789 Ha), Bali Nusa (9.181 Ha), Kalimantan (4.220 Ha) dan Sumatera (2.738 Ha).  Untuk komoditas yang digarap program Makmur Petrokimia Gresik antara lain tebu (51.103 Ha), padi (46.517 Ha), hortikultura (12.435 Ha), jagung (8.373 Ha), kelapa sawit (4.219 Ha) dan bawang merah (3.392 Ha).

Melalui program Makmur yang diselenggarakan seluruh anak perusahaan Pupuk Indonesia termasuk Petrokimia Gresik, tercatat peningkatan produktivitas beberapa tanaman pertanian seperti padi sebesar 14 persen. Dari sebelumnya hanya 5,7 ton/Ha menjadi 6,5 ton/Ha. (ovi/aam)

Rekomendasi Berita

Advertisement

Gresik Gres