GresikSatu | Laboratory Maritime Teknik Kontruksi Perkapalan UMG (Living Laboratory Maritime) resmikan program air bersih kepada warga pesisir sekitar dermaga Pekelingan, Gresik. Masyarakat dengan 50 KK disana kini sudah bisa mendapatkan air tanpa membeli keluar.
Program air bersih di kawasan pesisir Pekelingan itu, dibangun satu tandon sementara untuk kebutuhan warga setempat. Sedangkan untuk kebutuhan air akan mendapatkan pasokan dari PDAM Gresik.
Kepala Living Laboratory Maritime Ali Yusa mengatakan, sudah puluhan tahun warga sekitar dermaga Pekelingan, Gresik ini tidak ada suplay air. Warga secara mandiri membeli air dengan kapasitas 1000 liter Rp 40 ribu.
“Kini sudah dibangun dan diresmikan satu tandon 5.400 liter air bersih untuk warga sekitar. Kalau ada air bersih ada geliat ekonomi,” ucapnya, Selasa (16/8/2022).
“Air ini merupakan sumber kebutuhan dasar bagi nelayan. Jika sudah air, saya yakin ekonomi di pesisir Pekelingan bisa bangkit dan tumbuh,” tambahnya.
[penci_related_posts dis_pview=”no” dis_pdate=”no” title=”Baca Juga ” background=”” border=”” thumbright=”no” number=”1″ style=”list” align=”none” withids=”” displayby=”tag” orderby=”date”]
Kedepannya ujar Yusa warga yang akan menentukan pasang tarif. Untuk penggunaan air yang bekerja sama dengan Perumda Giri Tirta Gresik. Terpenting nanti harga ekonomi dan warga mudah mendapatkan air.
“Ada sekitar 500 KK yang masih membutuhkan air di wilayah sekitar presisi Pekelingan ini. Sedangkan untuk kebutuhan rata-rata 16 liter orang. Tentu nanti akan ada tambahan tandon dan suplay air kepada warga,” ujarnya.
Selain meresmikan program air bersih, lanjut dia. Pihaknya juga melakukan peletakan lunas kapal (keel laying Red) pelayanan angkutan. Dari hasil kerja sama dengan Keluarga Besar Universitas Airlangga (KALINGGA).
“Kapal ini nantinya untuk transportasi taksi air. Dengan konsep murah, aman dan nyaman,” tambahnya.
Lurah Pekelingan Gresik Muslik turut mengapresiasi bantuan program air kepada warganya. Pihaknya mengajak para warga sekitar untuk menjaga bantuan tersebut. “Hingga nanti warga membuat kesepakatan untuk besaran tarif pembayaran air,” ucapnya.
Salah satu warga Muafiyah merasa senang dengan adanya program air bersih. Diakuinya selama ini warga membeli air dari luar. “Air 4000 liter Rp 40 ribu. Biasanya dibuat seminggu sampai 8 hari. Perkiraan sebulan membeli empat kali air bersih,” ucapnya.
Perempuan berusia 27 tahun ini pun hanya menggunakan air bersih untuk kebutuhan dua orang bersama suaminya. “Semoga nanti bisa tambah banyak tandon yang dibangun. Agar warga bisa mudah mendapatkan air bersih,” tambahnya.
Turu hadir dalam kegiatan tersebut, Plt Asisten III Pemkab Gresik Khoirul Anam, Dirtek Perumda Giri Tirta Gresik Agung Sutono, Mahasiswa UMG, anggota Persatuan Insinyur Indonesia Cabang Gresik (PII Cabang Gresik) Komunitas Alumni Perguruan Tinggi (KAPT) dan para warga pesisir dermaga Pekelingan, Gresik. (faiz/aam)