Ratusan Orang Dibuat Terkesan Saat Berkunjung di Kawasan Minapolitan Desa Randuboto Gresik

GresikSatu | Desa Randuboto di Kecamatan Sidayu, Gresik, berhasil menarik perhatian ratusan orang dalam program pengentasan permukiman kumuh. Kawasan minapolitan ini bahkan menjadi pilot project yang berhasil dan dijadikan contoh bagi daerah lain dalam pelaksanaannya.

Tak heran, sebanyak 67 perwakilan Kabupaten/Kota yang mengikuti kegiatan  pembelajaran horizontal Dana Alokasi Khusus (DAK) tematik pengentasan permukiman kumuh terpadu (PPKT), dibuat terkesan. Rata-rata dari mereka memuji kawasan yang sebelumnya kumuh menjadi tertata.

“Luar biasa, kampung ini tadinya berdekatan dengan sungai, berkat kerjasama masyarakat dan pemerintah desa, pemukiman bisa ditata lebih rapi,” ungkap Ilham Ardiansyah peserta dari Provinsi Riau, Rabu (10/5/2023).

Dibalik suksesnya Desa Randuboto menjadi kawasan minapolitan, ada sentuhan tangan dingin dari Kades Andi Sulandra. Berkat dirinya juga, banyak masyarakat mulai sadar dan mendukung program pengentasan kawasan kumuh.

“Kalau mengingat perjalanan program ini tentu sulit. Banyak rintangan yang dihadapi. Dari mulai memberikan pemahaman kepada warga agar menerima rumahnya direlokasi sampai menata kawasan kumuh menjadi rapi,” jelasnya.

Andi Sulandra menjelaskan, program kawasan kumuh ini tahap pertama yang menghabiskan anggaran mencapai Rp17,9 miliar, itu telah diselesaikan. Ada 85 unit rumah berhasil direvitalisasi beserta pembangunan Saluran Rumah (SR) ke Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).

“Untuk tahap dua kami akan fokus di seberangnya. Kami juga menyiapkan kapal bertonase besar untuk bisa digunakan penyebrangan alat berat. Kapal ini nantinya bisa digunakan untuk penyengan orang juga,” bebernya.

Sementara itu, Bupati Fandi Akhmad Yani mengatakan bahwa Pemkab Gresik mulanya mengajukan konsep penataan permukim kumuh kepada Bappenas pada tahun 2022. Konsep penataan yang diajukan disetujui Bappenas dengan anggaran Rp7,3 miliar.

“Pilot project, untuk melakukan penataan permukiman nelayan Desa Randuboto yang ditata lebih dulu. Dan tahun ini dapat DAK lagi karena tahap pertama dinilai berhasil oleh Bappenas,” ucapnya.

Langkah awal yang diambil Yani adalah melakukan penataan atau konsolidasi tanah sehingga hak tanah warga menjadi jelas. Menurutnya, hal itu membuat konsep penataan lebih mudah dilaksanakan secara komprehensif.

Selain itu, ia juga mengajak pihak desa agar memiliki pola pikir untuk memanfaatkan penataan tersebut. Pihak desa merespon positif dengan mengusung konsep wisata.

“Karena memang tujuan ini ujungnya mengarah ke kesejahteraan masyarakat,” pungkas Yani. (aam)

Rekomendasi Berita

Advertisement

Gresik Gres