GresikSatu | Di Desa Suci, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik terdapat tradisi unjung-unjung (silaturrahmi) kedua selain hari raya Idul Fitri, yakni saat puncak perayaan Rebo Wekasan.
Seluruh rumah di Desa Suci akan membuka pintu selebar-lebarnya untuk para tamu, kerabat hingga karib yang ingin bertandang. Seperti yang terlihat di Kampung Tengah RT 1 RW 3 Desa Suci, para tamu disuguhkan berbagai camilan mulai dari kue tradisional, hingga buah-buahan segar layaknya Hari Idul Fitri.
Tak hanya itu, ada juga menu khas yang tidak boleh ketinggalan, yakni lontong bumbu ladan.
Salah satu warga, Murthosiyah mengaku setiap perayaan Rebo Wekasan, sanak saudaranya yang berada jauh di luar kota selalu menyempatkan waktu untuk mengunjungi Desa Suci.
“Ini menjadi tradisi wajib, kita bisa berkumpul dengan saudara yang jauh, dan teman lama layaknya reuni SMA,” ungkapnya, Selasa (12/9/2023).
Para tamu yang hadir tak lupa membawa beberapa bingkisan seperti acara tegal deso (sedekah bumi). Kemudian saat pulang, tuan rumah akan memberi hadiah sebagai balasan (imbal balik) atas barang yang dibawa.
Ajang Silaturrahmi kedua setelah hari raya ini juga menyediakan pasar malam, para tamu dari luar kota tidak hanya bermaksud untuk mengunjung sanak saudaranya melainkan jalan-jalan dan menikmati aneka wahana hiburan.
“Suguhan ini sebagai ucapan syukur kepada para tamu, kadang kalo hari raya lebaran tidak bisa ketemu ya ketemunya saat Rebo Wekasan,” terangnya.
Sementara itu Sekretaris Desa Suci Miftah mengatakan, hampir 90 persen setiap berkunjung di rumah warga selalu ada lontong bumbu ladan. Menu wajib ini, sebagai ciri khas perayaan warga di Rebo Wekasan.
“Lontong bumbu ladan ini, ciri khasnya ada udang di dalamnya. Namun berkembangnya waktu, banyak warga juga memberikan, seperti telur puyuh, daging sapi dan ayam,” katanya, Selasa (12/9/2022).
“Sedangkan untuk bumbu pembuatan, kalau orang sini mengatakan bumbu jangkep. Semua bahan masakan masuk, kecuali kunir. Menu ini disajikan kepada tamu beserta lontong,” tambahnya. (ovi/aam)