Antisipasi Stunting Jadi Program Unggulan Desa Grejeg Gresik

GresikSatu | Pemerintah Desa (Pemdes) Grejeg, Gresik, telah menetapkan langkah antisipasi stunting sebagai program utama dalam mengentaskan stunting di wilayah tersebut.

Dengan menggunakan Dana Desa (DD) secara bijak, Desa Grejeg telah mengalokasikan sumber daya dan tenaga untuk mengatasi masalah stunting yang menjadi perhatian serius di masyarakat.

Kepala Desa Grejeg, Multazam, menegaskan komitmennya dalam memprioritaskan penanganan stunting sebagai langkah proaktif dalam melindungi generasi mendatang.

Program ini, telah digarap serius oleh Pemdes dengan pihak puskesmas setempat. Yakni dilakukan monitoring dan evaluasi Posyandu yang dilakukan di Balai Desa. 

“Hasilnya ada enam balita yang mengalami stunting,” ucapnya, Jum’at (23/2/2024). 

Langkah Pemdes selanjutnya, penanganan dengan dikonsultasikan dan dirujukan ke Puskesmas oleh ahli gizi. Nantinya, dari hasil konsultasi akan ditindaklanjuti permasalahannya. Seperti pola makan, dan pola asuh. 

“Semua layanan difasilitasi oleh Desa. Hal tersebut untuk penyelesaian masalah stunting,” lanjutnya. 

Dalam tiga tahun terakhir ini, angka stunting di Desa Grejeg tidak menentu. Alias berubah-ubah. Di tahun 2022 ada lima balita, tahun 2023 ada empat, dan di tahun 2024 ada enam balita. 

“Upaya Pemdes lainnya untuk penanggulangan stunting yakni, pengobatan dengan pemberian vitamin kepada anak. Alhamdulillah, masyarakat antusias karena stunting itu bukan aib,” jelasnya. 

Selain itu, langkah pencegahan dilakukan saat kegiatan penyuluh ke ibu hamil sejak usia dini. 

“Stunting di desa Grejeg bukan gejala apa-apa, setelah di rujuk ke puskesmas Tambak penyebabnya hanya karena pola makan dan pola asuh orang tua,” paparnya. 

“Dengan demikian faktor pertumbuhan anak kurang tingginya dan kurang berat badan. Dan tidak ada penyakit penyerta seperti kurang gizi dan kelainan pada tumbuh kembang balita,” tambahnya.

Reporter:
Mifathul Faiz
Editor:
Aam Alamsyah
Rekomendasi Berita

Advertisement

Gresik Gres