Banjir Meluap di Kecamatan Balongpanggang, Ratusan Rumah di Enam Desa Terendam

GresikSatu | Banjir luapan Kali Lamong menngenangi area Kecamatan Balongpanggang, Gresik. Ratusan rumah dari enam desa di Kecamatan setempat terendam banjir. 

Dari data yang dihimpun, banjir datang sekitar pukul 03.00 WIB, dinihari, Minggu (19/2/2023). Banjir merendam 919 rumah dari enam desa di Kecamatan Balongpanggang. 

Meliputi, Desa Wotansari tinggi genangan 50-100 cm. Merendam 229 rumah, 12 Ha area persawahan, 500 meter jalan poros desa, dan 1.220 meter jalan lingkungan. Desa Sekarputih tinggi genangan 50-100 cm, merendam 175 rumah, 30 Ha, dan 650 meter jalan lingkungan.

Desa Dapet tinggi genangan air 50-100 cm, merendam 100 rumah, 17 Ha area persawahan, dan 540 meter jalan lingkungan. Desa Ngampel, tinggi genangan 10-50 cm, merendam 35 rumah, 5 Ha area persawahan, 150 meter jalan poros desa (JPD), dan 250 meter jalan lingkungan.

Desa Banjaragung, tinggi genangan 50-100 cm, merendam 250 rumah, 50 Ha area persawahan, 50 meter JPD, dan 450 meter jalan lingkungan. Desa Karangsemanding, tinggi genangan 30-60 cm, merendam 130 rumah, 25 Ha area persawahan, 500 meter JPD, dan 1000 meter jalan lingkungan. 

Camat Balongpanggang M Amri mengatakan, banjir diakibatkan luapan kali lamong dari Kabupaten Mojokerto dan Lamongan, sejak Sabtu (18/2/2023) kemarin. Terjadi hujan sagat lebat sehingga Kali Lamong tidak bisa menampung air hujan.

“Karena debit air bertambah semakin banyak sehingga air meluber ke jalan poros Desa, jalan lingkungan serta merusak beberapa fasilitas umum. Termasuk. Jembatan Menghubungkan perbatasan Mojokerto-Gresik mengalami longsor/berlubang akibat tergerus air,” ungkapnya, Minggu (19/2/2023). 

Mantan Sekdin Dishub Gresik itu, menyebut para petani di beberapa desa yang terdampak banjir, otomatis mengalami gagal panen imbas banjir ini. 

“Debit air masih ada peningkatan. Kita bersama BPBD dan Pemerintah Desa setempat terus berkoordinasi untuk penanganan,” jelasnya. 

Selain itu, pihaknya terus melakukan monitoring bersama pihak terkait untuk penanganan lebih lanjut. Agar sesegera mungkin menyampaikan informasi perkembangan lebih lanjut kepada masyarakat terdampak. Termasuk membangun posko di Desa yang yang terdampak banjir.

“Jalur evakuasi sudah ada tiap desa, dan apabila dimungkinkan dapur umum, titiknya udah dikoordinasikn jauh-jauh hari, karena air baru naik tapi debit cepat, maka warga harus dapat info sedini mungkin,” tambahnya. 

Sekedar informasi, banjir di Gresik Selatan ini merupakan kedua kalinya setelah banjir, yang melanda Desa Beton, Menganti akibat tanggul jebol. Namun di Menganti sudah surut, menyusul diperbaikinya tanggul. Serta di Desa Morowudi, Kecamatan Cerme. (faiz/aam)

Rekomendasi Berita

Advertisement

Gresik Gres