GresikSatu | Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Prof Dr Seto Mulyadi mengunjungi rumah korban dicolok tusuk pentol di daerah Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik, Minggu (24/9/2023).
Kedatangannya dalam rangka mengetahui kondisi siswa berinisial SAH (7) saat masa pemulihan psikologis, ia bahkan mengajaknya bermain bersama hingga menyanyi.
“Tadi berdialog, dan bertemu dengan sang korban, Alhamdulillah keadaannya cukup baik. Mungkin dia anak yang cukup cerdas, cukup komunikatif, positif, dan bisa akrab, sehingga dalam waktu dekat saja sudah mau berinteraksi dan diajak foto bersama. Kami secara spontan menyenandungkan lagu bertema anak-anak,” ungkapnya.
Sebanyak 3 lagu disenandungkan, diantaranya berjudul : Balonku ciptaan A.T Mahmud, Disini senang Disana senang ciptaan Mutahar, dan Bintang kecil ciptaan Ibu Sud.
“2 lagu di awal dia menyanyi sendiri secara spontan, lalu kita mengiringi bersama. Saat ditanya apa cita-citanya korban menjawab Polwan, luar biasa sekali,” jelasnya.
Pria yang akrab dipanggil Kak Seto ini menyebut SAH semangatnya besar sekali untuk menjadi Polwan. Berdiri tegap sambil memberikan hormat layaknya seorang prajurit sungguhan.
“Kondisi ini jangan sampai terlanggar, apalagi apa yang berkembang di luar jangan sampai menjadikan anak sebagai sasaran. Anak betul betul harus dilindungi dari kekerasan atau dibebaskan dan kembali mendapat suasana yang aman. Membangun kebahagiaan bersama keluarga,” tuturnya.
Ia juga menambahkan agar Kabupaten Gresik bisa menciptakan iklim lingkungan yang layak dan ramah anak, agar tidak ada lagi kekerasan anak baik di sekolah, lembaga, rumah ibadah, atau lingkungan mulai dari RT RW.
“Agar pertumpuhannya dapat optimal, karena masa depan anak ada di tangan kita semua,” pungkasnya usai mendatangi rumah korban siswi dicolok tusuk pentol itu. (ovi/aam)