Dampak Kemarau, Ratusan Perahu Nelayan di Gresik Terdampar di Sungai Kering

GresikSatu | Ratusan nelayan di Desa Gumeng, Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik, menghentikan aktivitas pergi melaut sementara waktu ini. Lantaran air sungai di Desa setempat sedang surut dampak musim kemarau panjang. 

Tampak perahu-perahu milik nelayan setempat, terparkir berjajar rapi di pinggir sungai. Banyak diantara para nelayan tidak melakukan aktivitas melaut. Bahkan, ada yang beralih profesi menjadi tukang kuli bangunan. 

Ketua Nelayan desa setempat, Ahmad Basri mengatakan bahwa para nelayan tidak bisa melakukan aktivitas mencari ikan di laut, lantaran air sungai di desa setempat surut sejak dua bulan terakhir.

“Mulai Agustus tapi 1 bulan ini lebih parah karena air bengawan solo surut, jadi air sungai tidak bisa naik meskipun laut dalam kondisi Rob besar,” ucapnya, Senin (2/10/2023). 

Menurut dia, ada sekitar 100 perahu nelayan tidak melaut akibat surutnya air sungai. Karena, perahu nelayan berlayar ke laut harus dengan melewati sungai terlebih dahulu. 

“Biasanya kali Gumeng itu tergantung air laut, ketika Rob yo itu Rob, ketika surut ya ikut surut. Tapi sekarang gak begitu, perahu gak bisa mengapung, jadi nelayan gak bisa melaut,” jelasnya. 

Sementara itu, Kepala Desa Gumeng Wahyuddin mengungkapkan, surutnya sungai hingga menyebabkan nelayan setempat tidak bisa melaut terjadi setiap musim kemarau tiba. Salah satu faktornya, yakni sudah puluhan tahun sungai tersebut tidak dinormalisasi hingga mengalami pendangkalan.

“Ini sudah dua sampai tiga bulan nelayan Desa Gumeng tidak bisa melaut karena sungai surut, dan sudah ada sekitar 10 tahun lebih sungai desa kami tidak dinormalisasi, panjang sungai yang membutuhkan normalisasi sekitar 1.700 sampai 2.000 meter,” ujarnya.

Pihaknya pun berharap ada perhatian dan kepedulian pemerintah memberikan solusi terutama terkait normalisasi sungai. Agar warga yang berprofesi sebagai nelayan bisa tetap melaut meski di musim kemarau

“Sebab kondisi ini, jika memaksakan kehendak, mereka terpaksa harus mendorong perahu agar bisa melaut. Otomatis, itu pun akan menambah biaya para nelayan,” tambahnya memungkasi. (faiz/aam)

Rekomendasi Berita

Advertisement

Gresik Gres