GresikSatu | Sebagai program yang berintegrasi pada aspek ekonomi dan sosial, digelar deklarasi Fozda (Forum Zakat Daerah) untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat rentan di Gresik.
Sedikitnya ada 10 lembaga amil zakat yang sudah ter registrasi dan bersatu dalam forum Fozda. Mereka hadiruntuk lebih mendayagunakan peran di masyarakat luas.
Wakil Bupati Gresik, Aminatun Habibah menyampaikan peranan masing masing lembaga amil zakat ini sangat ber manfaat bagi masyarakat, terutama saat pandemi Covid. Seluruh organisasi bersatu padu melawan wabah, mulai Baznas, Nakes, hingga lembaga zakat yang lain.
“Kalau bisa bersatu padu dan saling mendukung, maka dakwah di masyarakat akan lebih berhasil guna. Dan pemberdayaan bisa dirasakan oleh masyarakat yang lebih luas,” ungkapnya, Rabu (1/11/2023).
Sementara Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Gresik, Moh Ersat menyampaikan bahwa peranan Fozda tidak hanya berfokus pada distribusi zakat. Namun bidang kajian islam lainnya.
“Jadi tidak hanya fokus pada urusan zakat, tapi kebermanfaatan lainnya, ” tuturnya.
Ia juga menceritakan bagaimana keadaan di Gresik. Meskipun disebut Kota Santri namun implementasi sikap fiqih seperti tata cara pemotongan hewan yang halal masih belum maksimal.
“Saat saya baru ditugaskan di Gresik, dan turun melihat langsung tukang potong ayam di salah satu tempat penghasil ayam potong, saya sangat miris melihat ayam yang belum mati sudah dimasukkan air mendidih,” jelasnya.
Ersat berharap, dengan terbentuk forum zakat kita bisa mengedukasi dan sekaligus menyiapkan tenaga pomotong, alat potong, termasuk tempat pemotongan unggas yang syar’i, sehingga ketika dikonsumsi oleh warga muslim, tidak diragukan lagi kehalalannya.
“Semoga bisa menjalankan tugasnya dengan maksimal, ” terangnya.
Tampak dalam forum tersebut : Lazis Muhammadiyah, Lazis NU, YDSF, Yatim Mandiri, Hidayatullah, Kotak amal, dan beberapa lagi yang lain. (ovi/aam)