GresikSatu | Cawapres nomor urut 01, Muhaimin Iskandar ditanyai awak media mengenai salah satu kyai yang terkena Gerpol (gerakan politik).
Dimana tokoh pendukung Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar (AMIN) itu digoda dengan segepok uang agar berhenti membantu pemenangan AMIN dalam Pilpres 2024.
“Itu namanya Money politic, dimana beberapa orang kami didatangin diberi uang besar tidak usah bantu mereka tetapi cukup berhenti bantu AMIN. Bahkan nominal uangnya dikasih tahu ke kita, masing-masing tokoh beda-beda,” terangnya.
Ia mengatakan, cara-cara seperti itu sangat tidak sehat. Pihaknya sedang mengecek temuan tersebut dan akan melaporkan pada Bawaslu.
“Cara-cara seperti ini menurut saya tidak sehat biarkanlah semua bergerak seusai aspirasi. Kalau itu nanti datanya lengkap, akan kita cek. Dan pastilah kita laporkan,” ungkapnya.
Untuk mengantisipasi adanya praktik kecurangan dalam pemilu mendatang, sebanyak 1.500 Advokat diterjunkan untuk mengawasi apabila ada praktik kecurangan yang dialami pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
Ribuan Advokat yang ada di pusat itu akan turun langsung membangun cabang-cabang advokat di seluruh kabupaten yang akan digerakkan sampai tingkat desa Anies-Muhaimin.
“Untuk mengantisipasi kecurangan Pertama ada badan saksi dari semua partai pendukung dan relawan kami yang saat ini sudah mulai bekerja dan dilatih. Kedua kami memiliki 1.500 advokat yang ikut mengawasi mereka berasal dari para pendukung,” jelasnya.
“insya Allah mereka advokat jujur dan tidak dibayar jadi fight nya lebih besar. Semuanya Ini yang akan menjadi pemantik masyarakat, menjadi agen-agen pengawasan serta menerima laporan apabila terindikasi adanya kecurangan,” pungkasnya.