Harga Solar di Bawean Gresik Tembus Rp 12 Ribu Per Liter, Nelayan Wadul Cak Musa

GresikSatu | Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar subsidi di Pulau Bawean kembali melambung tinggi. Yang sebelumnya masih kisaran Rp 8 ribu, sampai Rp 8 ribu 500 per liter. Kini harganya menjadi Rp 10 ribu sampai Rp 12 ribu.

Hal tersebut disampaikan oleh anggota DPRD Gresik Musa. Pihaknya menerima banyak laporan dari masyarakat berprofesi nelayan mengeluh, dengan harga solar subsidi di Bawean yang tidak wajar. Harga tersebut didapatkan dari beberapa agen SPBU yang berada di Bawean. 

“Kami mendesak kepada pertamina untuk kembali membina dan menertibkan para agen penyalur solar subsidi di Pulau Bawean,” ungkapnya, Selasa (31/10/2023). 

Menurut dia, harga Rp 10 ribu sampai Rp 12 ribu sangat tidak masuk akal bagi para nelayan di Bawean. Pasalnya, selama beberapa bulan yang lalu. Harga hanya berkisar Rp 8 ribu per liter. 

“Ini solar subsidi yang harus dinikmati oleh para penerima. Khususnya bagi nelayan di Bawean,” jelasnya. 

“Di Desa Sidogedungbatu sudah Rp 10-11 ribu, di Desa Tambak sudah 11-12 ribu. Bahkan ada yang langkah,” jelasnya. 

Hal tersebut juga dibenarkan oleh Kades Tambak Mustain. Bahwa tiga bulan sebelumnya di desanya mendapatkan kouta solar subsidi untuk nelayan, yang dikelolah oleh kelompok nelayan. 

“Tapi itu hanya dua kali pengiriman. Sampai saat ini, sudah langkah dan mahal sampai Rp 12 ribu. Padahal, sekarang sudah musim nelayan banyak yang melaut,” tandasnya. 

Sama halnya di Desa Sungairujing Kecamatan Sangkapura, Pulau Bawean. Awalnya ada pendistribusian solar subsidi kepada nelayan di desa dari Pertamina. Tapi itu dulu, sekitar 2 bulan yang lalu. 

“Sudah sekitar 2 bulan ini sudah langkah. Awalnya Bumdes diberi jatah kouta solar untuk nelayan. Tapi sekarang sudah tidak ada, dan langkah. Banyak nelayan mengeluh di desa saya,” ungkap Kades Sungairujing, Kecamatan Sangkapura Pulau Bawean Zainal Abidin. (faiz/aam)

Rekomendasi Berita

Advertisement

Gresik Gres