Kalah Bersaing dengan Swasta, SDN 339 Bawean Gresik Hanya Dapatkan Satu Murid Baru

Gresiksatu | Sekolah Dasar Negeri (SDN) 339 Gresik di Desa Lebak, Kecamatan Sangkapura, Pulau Bawean, Gresik ini ternyata hanya memiliki satu murid baru di tahun ajaran 2023/2024. Sedikitnya peminat ini dikarenakan SDN tersebut kalah bersaing dengan lembaga swasta lain.

Mirisnya lagi, sekolah ini bahkan, pernah tak mendapatkan murid sama sekali. Paling banyak sekolah ini hanya bisa mendapatkan 25 murid saja. Itu pun setiap tahun angkanya menurun lantaran banyak orang tua lebih suka mengirim anaknya belajar ke Lembaga swasta.

Kepala Sekolah UPT SDN 339 Gresik Heny Saadah membenarkan jika tahun ini hanya dapat satu murid baru di tahun ajaran 2023/2024. Angka tersebut, turun dari tahun sebelumnya yang mendapatkan empat murid baru.

”Jumlah keseluruhan ada 20 murid. Mulai kelas I sampai kelas VI. Kalau sebelumnya, ada 22 murid. Tiga murid keluar sudah lulus SD,” ucapnya, Jum’at (21/7/2023).

Dengan perinciannya, kelas I satu murid, kelas II 4, kelas III, 3, kelas IV 6, kelas V, 2, dan kelas VI 4 murid. Menurut dia, jumlah murid baru tidak menentu dan hanya hitungan jari.

“Pernah dulu, satu kelas kosong alias tidak ada murid baru. Paling banyak pernah semua murid berjumlah 25,” ujarnya.

Diakuinya, keterbatasan murid itu tidak lepas dari letak geografis sekolah, juga dipengaruhi banyak lembaga yayasan dan ponpes di wilayah tersebut.

”Kami sudah berupaya maksimal agar para murid mau sekolah di sini, berbagai program juga sudah dinovasi. Dengan turut mengikuti beberapa lomba di Kecamatan di Pulau Bawean. Kendala hanya tidak cukup murid saja,” paparnya.

Kendati demikian, meskipun kendala keterbatasan murid. Sekolah tersebut sudah menerapkan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM). Pembelajaran IKM tersebut sudah berjalan satu tahun terakhir ini.

“Juga sudah berjalan kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Ini menjadi satu dari sekian banyak program yang saling terkait di dalam implementasi Kurikulum Merdeka. Mulai  kelas I sampai kelas VI. Serta pembelajaran melalui video. Alhamdulillah, Wali Murid juga mendukung,” jelasnya.

Kini, sekolah yang berdiri sejak tahun 1975 itu, punya 9 guru. Termasuk kepala sekolah dan dua guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K).“Saat kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), semua siswa mengikuti kegiatan tersebut. Termasuk kegiatan lainnya harus melibatkan semua siswa,” tuturnya.

Heny menambahkan, sekolah tersebut pernah ada rencana untuk dilakukan Regrouping SD, atau  usaha penyatuan dua unit SD atau lebih menjadi satu kelembagaan SD dan diselenggarakan dalam satu pengelolaan. Namun, jarak sekolah yang akan dijadikan Regrouping terlalu jauh. Sehingga tidak bisa.

“Pernah ada rencana itu, bahkan sudah ada tim yang melakukan survei sebelum saya menjabat kepala sekolah. Namun tidak bisa, karena jarak sekolah terlalu lauh,” tambahnya.

Diketahui, jumlah SD Negeri keseluruhan di Pulau Bawean 65 SDN. Dengan rincian, 29 di Kecamatan Tambak, dan 36 di Kecamatan Sangkapura. (Faiz/aam)

Rekomendasi Berita

Advertisement

Terpopuler