GresikSatu | Peserta Jambore dan Perkemahan Wirakarya Kwarcab Gresik 2023 tiba di Pulau Bawean pada pagi hari, Jum’at (13/10/2023). Kedatangan mereka ke pulau ini diiringi oleh peristiwa yang menarik, yaitu pendaratan menggunakan kapal khusus, Landing Craft Vehicle Personnel (LCVP), atau yang lebih dikenal sebagai kapal sekoci pendarat.
Pasalnya, kapal perang KRI Teluk Banten 516, yang ditumpangi peserta jambore, menghadapi hambatan tak bisa besandar di darmaga. Sehingga terdampar di tengah lautan lepas, sekitar 500 meter dari Pelabuhan Bawean.
Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) kelas III Bawean Azwar Anas mengatakan, kapal tiba sekitar pukul 05.00 WIB, Jum’at (13/10/2023). Ratusan penumpang harus diangkut ke kapal LCVP untuk disebrangkan ke Dermaga Pelabuhan Bawean.
“Kapal tidak bisa sandar di Pelabuhan, para personil TNI – AL menurunkan kapal LCVP secara bergantian,” ucapnya.
Sekretaris Kwarcab Gresik Kartini, mengatakan kapal yang membawa penumpang sekitar 624 orang itu, diberangkatkan dari Pelabuhan Gresik, sekitar pukul 19.30 WIB.
“Ada penambahan penumpang selain para peserta jambore. Juga ada penumpang yang baru saja mengikuti diklat pendidikan serta mahasiswa,” ujarnya.
Menurut dia, para peserta sangat antusias mengikuti kegiatan yang akan berlangsung di Pulau Bawean. Bahkan, para peserta datang siang sebelum kapal berangkat.
“Disana para peserta akan mengikuti beberapa kegiatan selama empat hari. Mulai tanggal 14 sampai tanggal 17. Dengan melakukan pengecatan, kebersihan lingkungan, dan membantu aktif sosialisasi tentang stunting di Bawean,” jelasnya.
Nantinya, tambah Kartini, para peserta juga melakukan keterampilan di Pulau Bawean. Serta tidak ketinggalan mengenalkan Bawean. Bahwa Pulau Bawean bagian dari wilayah Kabupaten Gresik.
“Pulau Bawean sangat eksotis, serta turut berupaya mengembangkan UMKM di Pulau Bawean,” tuturnya. (faiz/aam)