Kasus Pembunuhan Ibu Muda di Gresik Naik Penyidikan, Polisi Mulai Gambarkan Kronologi Pasti

GresikSatu | Kasus pembunuhan yang merenggut nyawa Wardatun Toyibah masih menyisahkan misteri bagi banyak pihak. Pasalnya, jajaran Kepolisian Polres Gresik belum menetapkan tersangka atas peristiwa yang merenggut nyawa perempuan 28 tahun tersebut.

Kasus tersebut, pun sudah naik ke tahapan penyidik. Kuat dugaan, perempuan asal Desa Ima’an Kecamatan Dukun, Gresik itu, menjadi korban perampokan pada Sabtu (16/3/2024) lalu.

Serangkaian penyelidikan dan pemeriksaan telah dilakukan pihak kepolisian, Unit Resmob Satreskrim Polres Gresik.

Namun dari pemeriksaan itu, misteri belum terpecahkan. Mulai dari ketidaktahuan Mahfud, suami korban atas peristiwa yang menimpa istrinya.

Hingga tempat kejadian perkara yang sudah rusak, lantaran korban sudah dimandikan dan tempat kejadian perkara yang sudah bersih.

“Saat kejadian, suami mengaku tertidur dan tidak tahu ciri-ciri pelaku. Hal inilah yang sedang kami dalami,” ungkap Kasatreskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan, Kamis (21/3/2024).

Beruntung, lanjut dia berkat pemeriksaan para saksi-saksi. Pihaknya mulai berhasil menggambar kronologi pasti peristiwa yang terjadi.

Mulai dari putri korban, tetangga, saksi lainnya yang berada di sekitar lokasi maupun akses masuk jalan ke rumah korban.

“Sudah naik penyidikan, saat ini kami masih berusaha menggali keterangan lainnya. Tim masih terus bekerja untuk mengungkap kasus tersebut,” jelas Alumnus Akpol 2015 itu.

Mantan Kanit Jatanras Polrestabes Surabaya itu, masih enggan berkomentar lebih jauh tentang proses penyidikan itu.

“Perkembangannya akan segera kami sampaikan secara lengkap. Untuk saat ini, kami memohon waktu untuk proses penyidikan lebih lanjut,” tandasnya.

Sebelumnya, suami korban Mahfud memberikan keterangan yang cukup menghambat proses penyidikan. Lantaran sempat mengira bahwa istrinya merupakan korban bunuh diri.

“Saya belum tahu motifnya apa. Ternyata saya lihat di loker uang sudah hilang. Uang senilai hampir Rp 160 juta dan handphone saya hilang,” jelasnya.

Bahkan, pihak keluarga membersihkan seluruh tempat kejadian perkara hingga petugas kesulitan menggali petunjuk.

Pria 42 tahun itu bahkan sempat berasumsi bahwa istrinya sempat melakukan perlawanan. Hingga akhirnya, para pelaku menghabisi nyawa istrinya.

“Kemungkinan juga istri saya tahu dan melawan,” ujarnya.

Reporter:
Mifathul Faiz
Editor:
Aam Alamsyah
Rekomendasi Berita

Advertisement

Terpopuler