Kasus Stunting di Gresik Jadi Atensi, PT Cargill Indonesia Beri Penanganan dari Akar Bawah

GresikSatu | PT Cargill Indonesia bekerjasama dengan Penala Samahita Parma, Dinas KBPPPA, dan Dinas PMD menggelar pengukuhan Laskar Tim Cegah Stunting Manyar Komplek (Manyarejo, Manyarsidomukti, dan Manyarsidorukun) di Gedung Onggojoyo Desa Manyarejo Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik, Selasa (20/6/2023) kemarin.

Pembentukan Laskar Cegah Stunting Manyar Komplek dilakukan sebagai aksi konvergensi penanganan stunting dari akar ke bawah. Kelompok tersebut akan melakukam upaya pencegahan maupun percepatan penurunan angka prevalensi stunting di wilayah desa melalui aksi nyata.

Admin and Relations Manager PT Cargill Indonesia Adi Suprayitno mengungkapkan prevalensi stunting di Indonesia pada tahun 2022 mencapai 21,6%, namun Pemerintah Indonesia mencanangkan target penurunan hingga 14%. Sementara kasus stunting di Kabupaten Gresik pada tahun 2021 tercatat 8.000 kasus dan menurun sebanyak 2.000 kasus pada tahun 2022.

“Kasus stunting ini menghinggapi usia-usia produktif, sedangkan masa produktifitas adalah masa meraih prestasi. Stungting menjadi kasus gawat karena berdampak pada laju kehidupan mendatang,” ungkapnya.

“Sementara untuk assesment kami masih memperhitungkan kasus pada skala Kabupaten, sedangkan jumlah spesifik prevalensi stunting di Manyar komplek sedang kita dalami lagi,” imbuhnya.

Laskar Tim Cegah Stunting Manyar Komplek didirikan sesuai dengan Peraturan Bupati Nomor 9 tahun 2023 tentang Percepatan Penurunan Stunting Terintegrasi di Kabupaten Gresik.

“Kemarin sudah tahap asesment yang kaitannya dengan kebutuhan strategi komunikasi informasi dan birokrasinya, sampai dengan kebutuhan sensitif dan spesifik untuk keluarga yang terindikasi stunting. Agar kita bisa mengetahui secara real jumlah kasus di Manyar Komplek,” terangnya.

Adi menegaskan kader Laskar akan melakukan kerja-kerja lapangan sesuai dengan buku saku yang diberikan. Buku saku ini berisi edukasi informasi stunting dari Kemenkes.

“Akan ada pendampingan intensif mulai dari kebutuhan pengetahuan, akses terhadap makanan, bahkan kaitannya dengan sanitasi. Menjawab problematika yang sesuai dengan kebutuhan,”jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KBPPA) Gresik, dr Titik Ernawati menghimbau kepada masyarakat agar melapor apabila ada hambatan terkait permasalahan gizi anak atau sanitasi yang buruk.

“Lokus stunting di Kecamatan Manyar membutuhkan komunikasi yang efektif dan tetap kontinyu. Melalui pelatihan selama 4 hari kemarin, diharapkan para pendamping dapat melakukan edukasi pre test kepada para remaja, karena setelah pembentukan dibutuhkan keselarasan antara program dengan kebutuhan lapangan di PKM masing-masing,” ujarnya.

Sejalan dengan itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Gresik, Abu Hasan menuturkan sesuai dengan Peraturan Bupati Nomor 39 tahun 2022 tentang pengelolaan keuangan desa mengamanatkan progres-progres nasional dalam kewenangan desa salah satunya pada bidang stunting.

“Intervensi desa juga memberikan sumbangsih karena lokusnya di Desa, aparatur desa dapat berkoordinasi dalam pengelolaan keuangan desa untuk pembiayaan stunting dari upaya pencegahan hingga penyembuhan,” tuturnya. (ovi/aam)

 

Rekomendasi Berita

Advertisement

Gresik Gres