Kebacut! Begini Cara Culas Petugas Wisata Tilap Uang Tiket Peziarah Sunan Giri Gresik

GresikSatu | Dunia pariwisata religi di Kabupaten Gresik telah disusupi praktik culas yang dilakukan petugas Disparekrafbudpora. Modusnya, petugas nakal ini tidak memberikan tiket sesuai jumlah pengunjung. Diduga, praktik curang ini diterapkan di semua rombongan peziarah yang datang.

Temuan tilap uang tiket itu seperti terjadi di Wisata Religi Makam Sunan Giri Gresik. Tidak tanggung-tanggung, uang tiket yang masuk ke kantong petugas bernilai sangat besar dari jumlah total rombongan. Misalnya, 60 rombongan peziarah yang dikenai biaya tiket sebesar Rp 60 Ribu, namun yang diberikan ke pengunjung hanya 10 tiket.

Artinya ada uang sebebsar Rp 50 ribu dari tiket masuk peziarah yang sengaja tak dilaporkan. Beberapa rombongan lain mengaku bahkan tidak diberikan tiket wisata sama sekali. Hal ini tentu menjadi temuan menarik karena cara curang ini diterapkan ke semua peziarah Makam Sunan Giri.

Dari pengamatan Gresiksatu.com saat di lapangan, tilap uang tiket itu dilakukan saat para rombongan turun di parkir bus wisata religi. Di sana, petugas akan menghitung jumlah rombongan. Setiap rombongan akan dikenai uang sebesar Rp 1 ribu untuk tiket masuk ke makam. Sedangkan biaya lain seperti parkir bus patiwisata dikenai biaya sebesar Rp 20 ribu.

Baca juga:  Dua Tahun Vakum, Tradisi Pasar Malam Selawe Sunan Giri Kembali Dibuka

Salah satu peziarah asal Malang mengungkapkan, saat rombongannya tiba di parkir bus, dirinya langsung ditarik uang parkir bus dan uang masuk pengunjung sebesar Rp 80 ribu. Dengan perincian Rp 10 ribu untuk karcis retribusi parkir bus ke Dishub Gresik, Rp 10 ribu untuk karcis bus ke Pemdes Sekarkurung, Gresik. Lalu, Rp 1000 untuk tiket masuk pengunjung ke Disparekrafbudpora. 

“Dari rombongan yang berjumlah 60 orang, kami bayar semuanya Rp 80 ribu. Dengan rincian Rp 20 ribu untuk karcis bus, dan Rp 60 ribu karcis masuk untuk para peziarah. Namun karcis untuk peziarah hanya diberikan 10 karcis tidak 60 karcis,” ungkapnya, peziarah yang tak mau disebutkan namanya, pada Minggu (4/6/2023). 

Baca juga:  5 Makam Perempuan Hebat Dibalik Nama Besar Sunan Giri Gresik

Dari penemuan fakta tersebut, data di lapangan ditemukan hanya 10 karcis yang disetorkan kepada para pengunjung dan karcis yang disetor ke Disparekrafbudpora. Artinya ada 50 pengunjung tidak diberikan karcis dan tidak masuk ke pendapatan sektor wisata dari karcis pengunjung PAD sektor wisata religi Disparekrafbudpora.

Hal yang sama juga dirasakan oleh salah satu rombongan peziarah asal Situbondo. Pengalaman peziarah ini lebih miris lagi. Saat dilakukan penarikan uang karcis pengunjung, dirinya tidak diberikan karcis sama sekali. 

“Hanya disuruh bayar sesuai jumlah rombongan, dan tidak mendapatkan karcis. Saya bayar Rp 13 ribu karena memang rombongan berjumlah 13 orang,” ujar salah satu peziarah Makam Sunan Giri asal Situbondo itu. 

Sekedar informasi, realisasi pendapatan dari sektor wisata religi tahun 2022 lalu merosot. Dari target Rp 2,1 miliar hanya terealisasi Rp 1,1 miliar. Temuan ini semakin menguatkan jika masih banyak praktik curang yang dilakukan petugas di lapangan. (faiz/aam)

Rekomendasi Berita

Advertisement

Terpopuler