GresikSatu | Kepala Sekolah yang dilaporkan polisi karena memukuli empat siswinya hingga pingsan, akhirnya diberhentikan dari jabatannya. Pernyataan tersebut disampaikan oleh pihak yayasan, setelah para korban mengalami trauma berat, hingga tak mau masuk sekolah.
Ketua Yayasan Ali Muchsin mengatakan, pemberhentian AN sebagai kepala sekolah MTs Nurul Islam Desa Pongangan, Manyar, Gresik, merupakan keuputusan forum rapat tertinggi. Hal itu merespon atas keluhan para korban yang mengalami trauma setelah pasca kejadian pemukulan.
“Per hari ini, kami putuskan yang bersangkutan diberhentikan dari jabatan. Sebagai gantinya, kami menunjuk Waka Sekolah ibu Luluk Mufidah selama tiga bulan kedepan,” katanya, Kamis (5/1/2023).
Dijelaskan Ali Muchsin, pihaknya cukup prihatin dengan kejadian kekerasan, sampai meninggalkan trauma bagi korban. Apalagi kejadian ini, dilakukan di lingkungan pendidikan yang mestinya jauh dari tindakan kekerasan.
“Selain memberhentikan kepala sekolah, tindakan yayasan saat ini, memberikan bantuan psikolog kepada siswa yang menjadi korban. Tujuannya para siswa merasa aman, dan mau kembali sekolah lagi,” jelasnya.
Pihaknya bahkan mengaku, sudah mendatangi satu per satu para korban. Di sana, Ali Muchsin mewakili seluruh guru dan yayasan meminta maaf kepada orang tua dan korban. Kabar bagusnya, silaturahim itu diterima dengan baik, dan pihak korban mau memaafkan.
“Yang jelas tindakan seperti ini tidak boleh terulang lagi. Kami berusaha mengembalikan agar dunia pendidikan ramah anak dan jauh dari tindakan kekerasan,” bebernya.
Sebelumnya, sesuai yang diberitakan, Seorang kepala sekolah MTs di Kabupaten Gresik dilaporkan ke polisi, setelah memukuli para siswi-nya. Nahasnya, empat siswi dilaporkan pingsan setelah mendapatkan pukulan dan hukuman dari kepala sekolah berinisial AN.
Dari informasi yang dihimpun, ada 15 siswi yang kedapatan dipukul oleh AN. Empat diantaranya diketahui pingsan. Alasan pemukulan itu, disebabkan belasan siswi kedapatan jajan di sekolah lain.
Hal tersebut yang membuat kepala sekolah AN tersebut marah dan memukul siswi di ruang kosong. Disana para siswi itu disuruh berbaris dan dipukul oleh AN. (aam)