Mangkir Lagi, Terduga Pelaku Sodomi Gresik Masih Bebas Berkeliaran

GresikSatu | Terduga pelaku sodomi di Kabupaten Gresik masih bebas berkeliaran. Unit PPA Satreskrim Polres Gresik bahkan telah melakukan panggilan ke tiga kalinya, namun pelaku tidak menghadiri undangan tersebut.

Dengan demikian, terduga pelaku AH (19), menunjukkan gelagat yang tidak kooperatif. Pasalnya, sejak tahap penyelidikan hingga naik tahap penyidikan kasus tersebut. Terduga pelaku selalu mangkir dari undangan dan panggilan polisi untuk dimintai keterangan.

Kanit PPA Satreskrim Polres Gresik Ipda Hepi Muslih mengaku, sudah tiga kali pihaknya melakukan pemanggilan terhadap terduga pelaku sodomi. Hasilnga, pelaku AH tak pernah menampakan bayang hidungnya di kantor polisi.

“Hingga panggilan ke tiga kalinya, terduga pelaku tidak datang ke Polres Gresik,” ungkapnya, Senin (5/12/2022). 

Disinggung tentang apa akan dilayangkan surat panggilan lagi, Ipda Hepi belum memberikan jawaban. Namun, pihaknya memastikan dan menegaskan bahwa proses hukum kasus sodomi terus berlanjut.

Sebelumnya, kasus sodomi mulai terkuak saat korban inisial AR yang masih usia 9 tahun, sedang bermain mancing bersama kedua temannya di area pantai dekat rumah. Lalu, korban oleh pelaku diajak ke suatu tempat sepi, dan berpisah dengan kedua temannya.

Pelaku yang masih remaja usia 19 tahun itu pun, memaksa korban memasukkan alat kelamin ke mulut korban.

“Tidak hanya itu, korban juga disodomi oleh pelaku. Jika tidak mau, pelaku mengancam akan mengikat tangan anak saya ke pohon,” jelas orang tua korban SK. 

Setelah sampai rumah, korban pun menceritakan apa yang dialami oleh pelaku kepada kedua orangtuanya. Korban mengalami trauma yang sangat akut pasca kejadian mengerikan itu.

“Bahkan sebulan penuh anak saya (korban sodomi)hanya mengurung di rumah. Keluarga pelaku beberapa kali datang ke rumah minta damai, tapi kami tidak mau. Karena kami takut ada korban lainnya,” jelas orang tua korban sodomi

Tak ayal kejadian itu membuat AR trauma dan ketakutan. Korban lantas menceritakan kejadian yang dialami kepada orang tuanya.

“Setelah kejadian itu, satu bulan penuh anak saya tidak keluar rumah, hanya mengurung diri. Anak saya sekarang masih takut ketemu ornag tidak dikenal dan tidak berani main jauh – jauh dari rumah,” jelasnya.

Bahkan, lanjutnya, sekarang kalau lagi bermain dengan teman – temannya lalu ada pelaku lewat area kampung, korban langsung lari ketakutan hingga menangis dan pulang ke rumah.

Korban mengalami trauma berat akibat insiden kekerasan seksual yang dilakukan pelaku sodomi. SK berharap pelaku segera ditangkap agar tidak ada korban lain. (faiz/aam)

Rekomendasi Berita

Advertisement

Gresik Gres