GresikSatu | Mengawali momentum sukacita umat kristiani dilakukan Gereja Bethel Indonesia (GBI) ROCK Gresik Center dengan mengadakan perayaan natal di Hall ROCK Gresik Center, Jalan Panglima Sudirman No 123, Ruko Dinari H-I-J-K, Gresik, pada Jum’at (15/12/2023)
Dalam perayaan natal di GBI Gresik, ada momen khusus yang selalu dirawat setiap natal yaitu : Tradisi Candle Light atau penyalaan lilin. Kehadirannya menjadi sangat penting dalam momen Natal setiap tahun.
Lilin digambarkan sebagai Yesus Kristus. Penyalaan lilin melambangkan Kristus sebagai cahaya terang bagi dunia yang gelap. Di dalam Alkitab pun tertulis tentang terang. Di dalam Perjanjian Lama, Yesaya 9:1-6, terang yang besar, sedangkan di dalam Perjanjian Baru, Yohanes 1:1-18, terang manusia. Yesus Kristus juga dikenal sebagai Penerang Dunia yang membawa manusia dari jalan kegelapan menuju cahaya yang terang.
Sebelum memasuki gereja, para jemaat diberikan lilin kecil berwarna warni yang akan dinyalakan saat Candle Light. Pada waktu itu, seluruh lampu dimatikan dan menjadi renungan kasih.
“Momen Candle Light bisa kita umpamakan begini, istilah gereja itu eklesia. Eklesia iku kita (manusia) jadi bukan merujuk pada tempat ibadah tapi kita. Penyalaan lilin menjadi simbol penerangan manusia dari gelap diangkat menuju ke terang atau cahaya,” ungkap pendeta GBI ROCK Gresik, Mulya Halim.
Lilin Natal juga merupakan simbolis cahaya dari langit yang memberikan umatnya kehangatan saat malam musim dingin. Cahaya lilin mewakili spiritualitas, pengabdian dan iman hambanya.
“Nggak harus ada tapi disini sudah menjadi kebiasaan dan ada arti dibaliknya, kalo misalnya nggak ada lilin ya bisa lampu, atau sesuatu yang memiliki cahaya,” tuturnya.
Perayaan natal di Gereja yang telah berdiri sejak tahun 2007 ini memiliki tema Visitation yang diartikan sebagai Perlawatan tuhan di Gereja GBI ROCK atau representative of christ kingdom. Sesuai Lucas 1 ayat 68 yang berbunyi :
“Terpujilah TUHAN, Allah Israel. Karena Dia sudah kembali lagi kepada umat-Nya untuk membebaskan kita dari musuh-musuh kita”.
“Total ada sebanyak 500 jemaat yang hadir untuk mengikuti perayaan kali ini, mulai dari anak-anak, dewasa, hingga teman-teman lintas iman dari Formagam (Forum Masyarakat Gresik Pecinta Keberagaman),”pungkasnya.
Kegiatan tersebut dimulai dengan Doa Pembukaan, Pembenahan dan Pujian oleh tim paduan suara, Firman Tuhan oleh pendeta Danial, Candle Light atau penyalaan lilin, serta Doa Penutup. (ovi/aam)