Mengenal Sayyid Abdul Malik Isroil, Jaksa Agung Paling Adil pada Masa Kejayaan Giri Kedaton Gresik

GresikSatu | Sayyid Abdul Malik Isroil merupakan jaksa agung kerajaan Giri Kedaton yang luput dari pena sejarah. Padahal sosok tersebut amat fenomenal sebagai orang yang memiliki pengaruh besar terhadap penegakan keadilan zaman Sunan Giri.

Ia tidak dimakamkan di kawasan Wisata Religi Sunan Giri, melainkan di Glintung, Desa Kepatihan, Menganti, Gresik. Tepat di ujung dusun dengan pendopo yang asri pada depan pagar makam.

Juru Kunci Makam, Rofiq mengatakan Sayyid Abdul Malik Isroil berkedudukan sebagai Sang Dyaksa Agung Giri Kedaton atau setara dengan Jaksa Agung di masa kini. Ia ditugaskan Sunan Giri mendirikan pengadilan untuk memecahkan problem dalam masyarakat di daerah Payung Agung.

Payung Agung ini sendiri sekarang jadi Desa Kepatihan. Tidak menutup kemungkinan lebih luas dari wilayah Kepatihan sekarang. Desa Kepatihan berada di Kecamatan Menganti, Gresik.

Sayyid Abdul Malik Isroil selalu menangani masalah dengan adil sebagai seorang jaksa. Ini juga sebagai upaya islamisasi dari Sunan Giri,” ungkapnya, Sabtu (15/7/2023).

Pusat pemerintahan Payung Agung perlahan berubah nama menjadi Glintung. Nama itu diambil dari peristiwa saat sang jaksa mengadili sebuah kasus.

“Pernah suatu waktu bukti keburukan tidak ditemukan, sedangkan tersangka tidak mau mengaku. Akhirnya sang jaksa berujar kalau memang kamu tidak bohong, perjalananmu pulang ke rumah pasti lancar. Namun jika berbohong, badanmu bisa-bisa oleng dan roboh (Glintung),” tuturnya.

Glintung berarti roboh atau oleng, orang yang diadili tersebut roboh sebab berbohong. Kejernihan hatinya menjadi, pesan moral yang diajarkan hingga era sekarang.

“Bahkan siapapun kepala dusun yang memimpin Glintung jika tidak jujur akan didatangi pusaran badai (celaka),” terang pria berusia 50 tahun itu.

Sayyid Abdul Malik Isroil merupakan keturunan ke-23 dari Baginda Nabi Muhammad SAW. Hidup di pertengahan abad ke-14 hingga awal abad 15, memiliki seorang putra bernama Sayyid Ibrahim (Pangeran Bungur Asana), Pangeran Payung Agung II, Pangeran Gayungan, dan seorang putri bernama Nyai Ageng Ngasinan.

“Kalo sebelahnya ini pusara sang istri, Nyai Ageng Karimah,”katanya. (ovi/aam)

Rekomendasi Berita

Advertisement

Gresik Gres