GresikSatu | Desa Gosari, Kecamatan Unungpangkah, Gresik, ada tradisi unik yang terjaga sejak zaman prasejarah. Yaitu Ruwat Rojokoyo, dimana warga Desa Gosari secara bersama-sama melakukan upacara memandikan sapi.
Tradisi ini menjadi bagian integral dari Gosari Culture Fest yang digelar setiap tahun. Sebelum sapi-sapi peliharaan dimandikan, mereka diarak mengelilingi kampung oleh warga setempat. Dalam prosesi ini, sapi bukan hanya sekadar hewan ternak, melainkan dianggap sebagai simbol keberlimpahan dan kekayaan.
Ratusan warga berpakaian adat Jawa turut serta dalam mengarak sapi-sapi tersebut, menciptakan pemandangan yang memesona. Sampai tiba di lapangan Wisata Alam Gosari (Wagos), air untuk memandikan sapi diambil dari mata air sendang Bidadari dengan menggunakan kendi.
Kepala Desa Gosari, Fathul Ulum, menjelaskan bahwa Ruwat Rojokoyo bukan sekadar tradisi, tetapi juga bentuk syukur atas harta benda, terutama hewan ternak. Tujuannya adalah menjaga agar harta benda tersebut terhindar dari berbagai penyakit dan mendatangkan berkah.
“Budaya Ruwat Rojokoyo ini kami konsep dalam Gosari Culture Fest agar semakin menarik wisatawan,” ucap Fathul Ulum, Minggu (19/11/2023).
Selain Ruwat Rojokoyo, festival mencakup kegiatan seperti patitraan, umbal tirto, festival tari tradisional, dan pasar jajanan tradisional. Melalui beragam kegiatan ini, pengunjung tidak hanya dapat menyaksikan tradisi budaya, tetapi juga menikmati cita rasa jajanan tradisional yang kian langka.
Kepala Dinas PMD Provinsi Jatim, Ir Budi Sarwoto, yang hadir mewakili Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, mengungkapkan kagumnya terhadap tradisi Ruwat Rojokoyo.
“Setahu saya di Jawa Timur baru Desa Gosari yang punya tradisi seperti ini. Ini merupakan satu keunikan sendiri yang bisa dijual ke wisatawan luar Gresik,” tuturnya.
Dengan begitu, Gosari tidak hanya menjadi destinasi wisata alam yang memesona, tetapi juga mempersembahkan kekayaan budaya dan tradisi yang menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung. (faiz/aam)