Mengintip Perayaan Paskah di Bulan Ramadan, Sapaan Kasih Umat Kristus Gresik

GresikSatu | Umat kristus tengah merayakan ibadah paskah, usai menjalani rangkaian prosesi Kamis Putih (malam terakhir perjamuan Yesus sebelum disalip), Jum’at Agung (kematian Yesus Kristus), dan Sabtu sunyi (mengenang penderitaan Yesus Kristus).

Kalender paskah tahun 2023 jatuh pada Minggu (9/4/2023), kebangkitan Isa al Masih  menyinari saudara terkasih di Gereja Kristus Indonesia (GKI) Jalan Dr Wahidin Sudirohusodo 712 Gresik, Minggu (9/4/2023).

Pendeta GKI Gresik Fo Era Era Gea mengatakan perayaan Yesus Kristus dilakukan dengan menjalani hidup yang sungguh-sungguh, sanggup bertahan ditengah himpitan tekanan dalam situasi sulit apapun.

“Haleluya (Puji Tuhan), Pulanglah dalam sukacita karena mengingat sabda Tuhan. bahwa Ia membawa rekonsiliasi dalam hidup Saudara. Jalanilah hidup dengan senantiasa mengobarkan semangat rekonsiliasi bagi sebanyak mungkin orang di dunia ini. Tuhan mengiringi hidup saudara dengan berkat- Nya,” katanya.

Sesuai dengan tema Kebangkitan Kristus Mengobarkan Semangat Rekonsiliasi membumikan damai sejahtera di dunia.

“Hidup manusia memiliki banyak dinamika. Pergumulan demi pergumulan datang silih berganti. Terkadang terjadi gesekan dan seringkali permusuhan. Namun selalu ada pendamaian sejati bagi umat manusia,” terangnya.

Sementara itu, Koordinator Gusdurian Gresik Khoirul Anwar (Gus Irul) mengucapkan Selamat merayakan Hari Paskah dari umat muslim di Gresik.

“Jujur baru pertama kali mengikuti acara paskah, kebangkitan roh kudus umat kristen di Gresik. Kami mengucapkan selamat paskah. Semoga kasih tuhan memberi kedamaian seluruh insan, sukacita damai sejahtera selalu. Dalam kehidupan mampu menjadi tangan tuhan, menyebar kedamaian membersamai kita,” ucapnya.

Ketua Formagam Gresik Djoko Pratomo menambahkan salam perdamaian sebagai ungkapan persatuan umat.

“Sesuai nilai kemanusiaan, perdamaian akan terus dibawa dan disebarkan. Kita bisa belajar saling menerima menghargai serta mengampuni sesama,” tuturnya.

Perayaan tersebut diikuti oleh Formagam bersama Gusdurian sebagai bentuk pluralisme, diisi dengan rangkaian tarian dan paduan suara mulai dari usia dini hingga dewasa. (ovi/aam)

Rekomendasi Berita

Advertisement

Gresik Gres