GresikSatu | Dalam upaya merawat lingkungan dan pelestarian hutan, komunitas pencinta alam dari HISSMAKASA SMA Kanjeng Sepuh Sidayu, kembali melakukan penanaman pohon.
Kali ini, penanaman seribu pohon dilakukan di daerah lahan bekas tambang Gunung Pundut, Desa Ketanen, Kecamatan Panceng, Gresik. Agenda yang bertema “Menanam mata air, menebang airmata” merupakan bentuk keprihatinan terkait urgensi lahan kritis yang ada di wilayah gresik utara.
Pembina KPA HISSMAKASA Khoirur Rijal mengaku prihatin, atas kondisi lahan hutan di Wilayah Gresik Utara yang semakin berkurang karena aktifitas ataupun kebutuhan pembangunan infrastruktur.
“Kegiatan ini setiap tahun kami selenggarakan diberbagai tempat di Wilayah Gresik utara, pada momen ini, sengaja kami rangkai bersama dalam peringatan HUT HISSMAKASA ke 26,” jelasnya, Jum’at (10/12/2021).
Baca Juga : Jenis Baru Perundungan, Siswa Lebih Suka Bully Lewat Medsos
Menurutnya, pemulihan lahan dengan menanam pohon adalah langkah kecil, upaya melestarikan lingkungan. Hal ini tidak akan sebanding jika kerusakan di bumi tetap dibiarkan secara masif.
Masih menurut Rijal, kegiatan semacam ini akan terus digaungkan dalam upaya menumbuhkan kesadaran semua unsur. Yakni pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dan hutan.
“Bahwa manusia membutuhkan oksigen untuk bernafas, penyumbang oksigen terbanyak adalah tumbuh-tumbuhan dan hutan sebagai kampung halaman dari donatur oksigen yang dihirup manusia,” bebernya.
Kegiatan ini dianggap perlu banyak dukungan. Untuk itu, Rijal dan komunitas pecinta alamnya tidak sendiri, turut terlibat dalam giat ini beberapa organisasi Pecinta Alam di Wilayah Gresik utara dari unsur sispala, mapala dan Pemdes setempat. (sah)