Rayakan HUT ke-71 SMPN 1 Gelar Pawai Budaya Gresik

GresikSatu | Ratusan siswa beserta guru di sekolah UPT SMPN 1 Gresik mengikuti gelaran pawai budaya Gresik. Kegiatan ini merupakan puncak rangkaian rutinitas setiap tahun bulan Muharrom 1445 Hijriah, sekaligus kegiatan perayaan HUT ke-71 SMPN 1 Gresik

Tampak para siswa beserta guru mengenakan pakaian adat budaya khas Gresik serta juga kendaraan yang dimodifikasi kereta kencana. Aneka ragam budaya yang ditampilkan oleh para siswa dari masing-masing kelas I sampai kelas III.

Mulai dari kebudayaan pakaian adat, makanan, serta kesenian. Yang semuanya dari budaya Gresik. Seperti, tampilan kampung arab, makanan bandeng, jenang dan senin pencak macan. Para siswa beserta guru tersebut mengelilingi area perkotaan Gresik. 

Kepala Sekolah UPT SMPN 1 Gresik Beri Avita Prasetiya mengatakan, gelaran pawai budaya Gresik ini, dalam rangkah HUT ke-71 SMPN 1 Gresik. Bersamaan juga dengan peringatan momentum bulan Muharrom 1445 Hijriah. 

“Secara rutin dan menjadi tradisi di sekolah. Setiap bulan Muharrom melakukan santunan yatim, piatu, yatim piatu, dan duafa di lingkungan sekolah,”ucapnya, Selasa (1/8/2023). 

Menurut dia, santunan tersebut sebagai upaya untuk peduli dan berbagi sesama. Yang sebelumnya, juga dilakukan khataman Al-Qur’an, slalat duha bersama, dan puncaknya Gebyar Pawai Budaya Kabupaten Gresik ini. 

“Pada penampilan budaya pakaian adat istiadat. Kami ingin menyampaikan kepara siswa. Bahwa di Gresik sangat kuat persatuan umat beragama dan toleransi umat beragama sangat besar sekali. Ada kampung arab, pecinan, pesisir dan lainnya. Semuanya berdampingan,”papar kepala sekolah milenial itu. 

Tidak kalah penting, pawai bidaya ini juga bentuk pembelajaran sejarah kepada siswa. Menjelaskan bagaimana kondisi Gresik zaman dahulu, sampai modernisasi, ditampilkan oleh anak-anak didik SMPN 1 Gresik

“Ada yang berpakaian kuno, juga ada yang mengenakan helm proyek. Anak tidak boleh lupa akan budayanya sendiri,” ujarnya. 

Lalu, tidak ketinggalan budaya masakan. Mulai nasi krawu, jenang, dan lainnya juga ditampilkan dari kreasi para siswa. Serta budaya kesenian. Seperti pencak, qosidah, hadrah. Termasuk pasar bandeng. Adat istiadat yang dilestarikan sejak Sunan Giri. 

“Dari kegiatan ini kami mengajak siswa cinta dengan budayanya, dan nyaman bersekolah,” tuturnya. 

Hadir dalam kegiatan tersebut, Budayawan Gresik Kris Adji AW. Pihaknya menyebut kegiatan-kegiatan seperti ini wajib dilakukan di setiap lembaga pendidikan di Kabupaten Gresik. Karena dengan kegiatan ini siswa bisa mengetahui kearifan lokal budaya Gresik. 

“Mereka (para siswa) yang akan meneruskan dan melestarikan budaya lokal di tengah arus globalisasi. Karena menjadi aneh tidak kenal budaya sendiri,” tambahnya. 

Dalam kegiatan tersebut juga dilakukan santuna kepada anak yatim secara simbolis, dari sumbangan yang terkumpul senilai Rp 26 juta. Pihak sekolah juga memberikan penghargaan kepada beberapa guru yang sudah lama berdedikasi di sekolah tersebut. (faiz/aam) 

Rekomendasi Berita

Advertisement

Gresik Gres