Rebo Wekasan Desa Suci Gresik 2023, Sejarah dan Waktu Pelaksanaanya

GresikSatu | Budaya Rebo Wekasan atau yang disebut pula dengan istilah Rebo Pungkasan di Desa Suci, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik akan segera digelar bulan ini. Kegiatan tradisional yang rutin dilaksanakan setiap tahun tersebut bahkan semakin ramai sebab diisi dengan berbagai kegiatan menarik.

Sekretaris Desa Suci, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, Miftah menyampaikan tradisi budaya yang diadakan di hari Rabu Terakhir dari Bulan Safar ini jatuh pada tanggal 13 September 2023.

“Perayaan Rebo Wekasan dilaksanakan selama 4 hari, dimulai pada hari Minggu sampai dengan Rabu tanggal 10-13 September 2023. Sedangkan Rebo Wekasan sendiri jatuh pada hari Rabu terakhir perayaan, ia menjadi penutup tradisi yang ada,” terangnya, Minggu (10/9/2023).

Berikut Jadwal Kegiatan yang akan berlangsung

Minggu, 10 September 2023 :

Khotmil Qur’an di Pendopo Desa dan seluruh mushollah di desa Suci Pukul 05.00-15.30 WIB.

Senin, 11 September 2023 :

  • Khotmil Qur’an di masjid Mambaut Tho’at Pukul 05.00-15.30.
  • Kirab Tumpeng Agung (Balai desa Suci sd Masjid Mambaut Tho’at) Pukul 18.30.
  • Selamatan Rebowekanan/Doa bersama & Hari jadi Desa Suci ke 631 (Masjid Mambaut Tho’at) Pukul 19.30-selesai.

Selasa, 12 September 2023 :

  • Pameran Fotografi di Pandopo Balai Desa Suci Pukul 18.00 WIB – Selesai.
  • Istighosah & Sholawat Nabi / Hadroh Banjari di Masjid Mambaut Tho at Pukul 18.30-23.30 WIB.
  • Pasar Rakyat di Sekitar Jalan KH Syafi’i.
  • Sholat Malam di Masjid Mambaut Thoat Pukul 24.00 WIB.

Rabu, 13 September 2023 :

Pasar Rakyat di Sekitar Jl. KH. Syafi’i Pukul 00.00-13.00 WIB.

Sejarah Rebo Wekasan Desa Suci

Secara historis, tradisi rebo wekasan tak luput dari keberadaan Sendang Sono. Budaya ini lahir dari intruksi Kanjeng Sunan Giri (Wali Songo) melalui muridnya Syeikh Jamaludin Malik.

Santri Sunan Giri yang bernama Syekh Jamaluddin Malik tersebut berkunjung ke Desa Suci untuk menyebarkan agama Islam. Di sana, ia mendirikan Masjid dan surau atau pondok sebagai sarana pendidikan.

“Lambat laut, karena banyak yang nyantri di Syekh Jamaluddin Malik, air menjadi kebutuhan yang mendasar. Sebab tempat yang semula ditempati, airnya semakin sedikit,” kata Tokoh Masyarakat Desa Suci H R Moch Syahid.

Di tengah kebingungan mencari air, Syekh Jamaluddin Malik kemudian berkonsultasi dengan Sunan Giri, yang tak lain adalah gurunya. Dari petunjuk Sunan Giri, Jamaluddin Malik diminta untuk pergi ke sebelah utara desa.

“Petunjuknya Sunan Giri adalah, jika ada pohon besar disitu pasti ada sumber.  Akhirnya santri itu menemukan sumber, yang kemudian dikenal bernama Sendang Sono,” paparnya.

“Setelah ketemu sumber itu,  Syekh Jamaluddin Malik memindahkan Masjid di Jalan Pandanarum Desa Suci. Masjid itu namanya Mambaut Thoat. Masjid ini pertamakali dibangundi desa ini,” tambah Syahid. (ovi/aam)

Rekomendasi Berita

Advertisement

Gresik Gres