Sebelum Meninggal Narapidana Pembuang Bayi Mengeluh Kekurangan Air

GresikSatu | Kasus meninggalanya narapidana di Rutan kelas II B Cerme Gresik masih menjadi misteri. Pasalnya pihak rutan menyebut narapidana pembuang bayi berinisial BPN (24) itu mengalami gangguan jantung.

Namun fakta lain, diungkap oleh ibu tersangka berinisial MM. Bahwa selama BPN mendekam di rutan, kerap mengeluh soal ruangan kamar tahanan dan terbatasnya air minum maupun air bersih.

“Dia bilang, mama saya tidak kuat, disini tidak bisa pipis, berak, dan sangat terbatas minum. Ini air kencing saya sampai berwarna merah,” ungkap MM meniru perkataan anaknya, kepada Gresiksatu.com, pada, Sabtu (28/10/2023).

Selama BPN mendekap di Rutan, ia sangat sering menelpon ibunya melalui sambungan seluler milik salah satu Tamping. BPN bahkan juga mengeluhkan kondisi kamar tahanan yang berisi kurang lebih dari 40 orang.

“Lha saat telepon itu anak saya meminta pindah ruangan. Dan selama ini saya berusaha agar anak saya bisa pindah ruangan. Hingga ada tawaran dari Tamping itu pindah blok lebih enak dengan bayar Rp 3,5 juta,” tuturnya.

Sementara itu, Ayah sambung BPN yakni PA, masih sedih atas kejadian tersebut. Lantaran saat di Rutan Polres Gresik selama dua bulan sehat-sehat saja. Namun, setelah setelah seminggu di Lapas malah meninggal. 

“Anak saya bukan serangan jantung, tapi dari keterangan dokter saat saya ke RSUD Ibnu Sina Gresik, anak saya dehidrasi, faktor kekurangan air,” ungkapnya, di rumah duka, Desa Boteng, Kecamatan Menganti, Gresik, Sabtu (28/10/2023). 

Pihaknya juga menyayangkan, kepada petugas Rutan. Lantaran saat BPN dibawa ke RS, keluarga tidak dihubungi. Tapi keluarga dihubungi saat BPN meninggal. 

“Pihak keluarga dihubungi oleh pihak Jaksa Penuntut Umum Parasetyo. Kalau saat dievakuasi ke RS kami dihubungi, kami tahu kondisi BPN, bukan dihubungi saat meninggal,” tandasnya. 

Paman almarhum BY menambahkan, pihak keluarga memang menolak untuk dilakukan otopsi. Karena memang tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. 

“Saat dibasuh ke rumah, tubuh almarhum tidak ada lebam, dan luka, bersih,”jelasnya. 

“Tapi BPN ini, tidak pernah mengalami penyakit yang serius. Bahkan tidak pernah ke Rumah Sakit. BPN sangat suka olahraga basket. Kami dari pihak keluarga juga dilarang besuk sebelum dua mimggu di Lapas,”tambahnya. 

Terpisah, Direktur Utama RSUD Ibnu Sina Gresik dr Soni mengatakan, dari keterangan dokter yang menangani, pasien memang mengalami dehidrasi berat. 

“Pasien datang dengan kondisi kesadaran menurun disertai dehidrasi berat dan cardiac arrest (henti jantung),” ucapnya. (tim redaksi Gresiksatu)

Rekomendasi Berita

Advertisement

Gresik Gres