Sejumlah Pemuda di Gresik Terjaring Balap Liar, Polisi Lakukan Ini Biar Kapok

GresikSatu | Sejumlah pemuda tanggung diamankan polisi karena kedapatan hendak malakukan balap liar. Mereka yang tertangkap digiring ke polres Gresik untuk dilakukan penyelidikan.

Selain itu, agar ada efek jera pihak polisi juga memanggil orang tua pelaku balap liar, beserta perwakilan sekolah. Di sana mereka diberi pernyataan agar tak mengulangi lagi. Apalagi kegiatan balap liar bisa menyebabkan kecelakaan lalu lintas.

Dari informasi yang dihimpun, kejadian balap liar itu sekira pukul 2.00 WIB dini hari, Minggu (12/2/2023). Sebanyak lima pemuda bermotor dibawa ke Mapolres Gresik. Petugas jajaran Samapta Polres Gresik langsung menggiring kelima pemuda tersebut. Kelimanya tepergok petugas hendak balap liar di kawasan jalan Raya Kartini Kecamatan Kebomas. 

“Mereka tertangkap basah hendak melakukan aksi balap liar,” ungkap Kasat Samapta Polres Gresik AKP Sugeng Sulistiyono.

Selain itu, petugas juga mengamankan sepeda motor yang tidak sesuai dengan spesifikasi keselamatan berkendara. 

“Selanjutnya, kami akan memanggil orang tua, kepala sekolah, beserta wali kelasnya untuk membuat surat pernyataan,” jelas mantan Kanit Laka Polresta Sidoarjo itu. 

Kegiatan balap liar lanjut dia, kerap mengganggu kondusifitas Kamtibmas Kota Pudak. Bahkan, saat balap liar berlangsung, para pemotor juga kerap menutup akses jalan raya. 

Terpisah, Satlantas Polres Gresik akan memberikan efek jera kepada para pemuda yang terjaring razia tersebut. Pihaknya melakukan sanksi tindakan tilang. Termasuk meminta pemilik kendaraan untuk menganti sparepart motor sesuai standar. Agar tidak menganggu pengendara lain dan memicu kecelakaan. 

“Untuk sementara kami lakukan penyitaan. Dan mewajibkan pengendara untuk mengembalikan motor sesuai kondisi normal,” ungkap Kasatlantas Polres Gresik AKP Agung Fitransyah.

Menurut dia, operasi serupa akan rutin digelar untuk menjaga kondusifitas Kamtibmas di Kota Pudak. Khususnya, selama pelaksanaan Operasi Keselamatan Semeru 2023 yang berlangsung hingga 20 Februari mendatang. 

“Segala hal yang menggangu kenyamanan dan ketertiban akan kami tindak,” ujarnya. (faiz/aam)

Rekomendasi Berita

Advertisement

Gresik Gres