Sentral Pengrajin Oleh-oleh Khas Gresik Bakal Dibuka di Area Wisata Bandar Grissee

GresikSatu | Dinas Cipta Karya Perumahan dan Kawasan Permukiman (DCKPKP) Gresik, telah membangun kantor Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Gresik di wilayah Bandar Grissee, Jalan Basuki Rahmat, Gresik.

Rencananya, bangunan yang berada di ujung jalan Basuki Rahmat menuju Jalan Raden Santri ini, bakal dibuat sentral kerajinan dan oleh-oleh khas Gresik, yang berada di kawasan wisata Bandar Grissee. Nantinya, tempat ini menjadi daya tarik wisatawan yang mengunjungi wisata Bandar Grissee

Kepala DCKPKP Gresik Ida Lailatus Sa’diyah mengatakan, pihaknya sudah melakukan renovasi bangunan tersebut senilai kurang lebih Rp 200 juta. Meliputi atap, cat, AC, serta renovasi kamar mandi di bangunan milik aset daerah itu. 

“Nanti tanggal 16 Agustus 2023 akan dilakukan Khotmil Qur’an oleh Ibu Bupati selaku Ketua Dekranasda Gresik,” ucapnya, Senin (14/8/2023).

Baca juga:  Pasar Djadoel Grissee, Jajakan Makanan Tradisional Khas Gresik di Dalam Mall

Menurut dia, selama ini bangunan tersebut memang digunakan sebagai sekretariat kantor Pemuda Bawean Gresik (PBG). Disana biasanya digunakan untuk rumah singgah warga Bawean, yang mempunyai hajat di daratan Gresik. Seperti warga Bawean yang sakit dirujuk ke Gresik, hingga transit jenazah yang akan dibawa ke Bawean.

“Ini kan wilayah wisata heritage, tidak pantas bila ada jenazah disana. Itu juga rekomendasi dari Menteri Sandiaga Uno, yang meresmikan kawasan multi kultural Gresik itu,” jelasnya.

Sedangkan untuk sekretariat PBG, masih tetap ada di bangunan tersebut. Tepatnya ruangan kecil samping bangunan itu.

“Jadi bagian dari renovasi itu, sebagian bangunan untuk sekretariat PBG dan Kantor Dekranasda Gresik,” ujarnya. 

Baca juga:  Bongko Kopyor, Jajanan Manis Paling Diburu Warga Gresik

Sementara itu, Ketua Umum PBG Kabupaten Gresik Harianto membenarkan tentang status kantor PBG berada di sisi kiri bangunan aset milik Pemkab Gresik itu.

“Kantor PBG masih tetap disana. Sebagaimana fungsinya untuk kemaslahatan masyarakat Bawean yang sedang berurusan di Gresik,” ucapnya.

Masyarakat Bawean, lanjut dia masih bida memanfaatkan tempat tersebut. Mulai dari akomodasi warga yang sedang dirujuk ke Gresik maupun transit jenazah, yang akan dibawa ke Bawean.

“Termasuk untuk berinap juga masih bisa selama 3 sampai 10 orang. Namun, selebihnya sudah tidak cukup. Karena tempatnya memang kecil,” jelasnya. (faiz/aam)

Rekomendasi Berita

Advertisement

Terpopuler