GresikSatu | Pendonor darah sukarela sebanyak 75 kali di Palang Merah Indonesia (PMI) Gresik, Harianto membagikan motivasinya. Aksi nyata menolong sesama melalui setetes darah tanpa mengetahui siapa penerima atau pengguna darah yang disumbangkan.
Baginya, setetes darah merupakan separuh ibadah. Keinginannya membantu sesama berangkat sejak tahun 1997. Hari muda mulai mendonorkan darahnya meski tidak tercatat di PMI Gresik. Ia baru aktif tercatat di atas tahun 2000 an, jiwa sosial yang timbul hanya didasarkan ibadah.
“Saya niatkan ibadah, saya tidak berharap muluk-muluk sampai mendapat penghargaan. Karena bagi saya perbiatan tersebut tidak hanya berefek positif bagi orang lain, melainkan bermanfaat besar untuk saya pribadi,” terangnya, Senin (30/1/2023).
Secara kebetulan, Hari juga berprofesi sebagai Tenaga Kesehatan, ia biasa dihadapkan pasien dengan ragam penyakit. nuraninya terketuk saat menjumpai pasien yang sedang membutuhkan transfusi darah tapi tidak tersedia stok.
Kondisi mencemaskan bagi keluarga pasien yang harus mencari darah ke seantero kota membuat hatinya iba. Perasaan iba tersebutlah yang menariknya sebagai pendonor.
Hari yang semula takut berujung ketagihan, hingga mendapat apresiasi penghargaan. Diantara penghargaan yang didapat : Satya Lencana oleh Bu Gubernur Jatim di tahun 2022.
Lelaki yang telah berumur separuh abad tersebut saat ini bekerja di pelayanan Puskesmas Manyar. Di tengah kesibukan bekerja, ia tetap aktif berolahraga untuk mengembalikan stamina.
“Sebagai pendonor, ada syarat yang harus diikuti, seperti sehat fisik. Saya aktif bersepeda dan rutin senam di kantor. Kesibukan di rumah juga saya anggap sebagai olahraga, asal badan berkeringat, makan sehat, dan tidur teratur,” jelasnya. (ovi/aam)