Tak Bisa Bersaing, Ratusan Stan di Pasar Kota Gresik Terpaksa Tutup

GresikSatu | Suasana di Pasar Kota Gresik kian sepi. Banyak diantara pedagang di stand pasar memilih tutup. Lantar daya beli masyarakat turun drastis, setelah maraknya penjualan online. Baik di Medsos, maupun e-commerce.

Bahkan, Informasi yang dihimpun, jumlah stand di Pasar Kota Gresik mencapai ratusan yang tutup. Akibat kalah bersaing dengan penjualan online. Dari stand jenis dagangan yang tutup, paling terdampak stand pakaian. 

Salah satu pedagang stand pakaian Gresik Kota Gholib, menyebut sejak ada penjualan online, daya beli masyarakat saat ini semakin menurun. Apalagi saat hari-hari biasa. Kalaupun ramai itu pun pada saat momen tertentu seperti menjelang hari raya atau anak masuk sekolah. 

“Di hari biasa sepi. Ini hanya tinggal beberapa stan saja yang tersisa,” ucapnya, Selasa (3/10/2023). 

Pria yang menjadi penjaga toko sejak 2011 itu, berharap ada strategi Pemerintah untuk kembali menghidupkan Pasar Kota. Mengingat pengaruh jualan online sangat berdampak kepada pedagang pasar. Padahal dari segi harga dan kualitas, barang yang dijual di Pasar Kota tidak kalah. 

“Entah itu memperbaiki fasilitasnya atau seperti apa. Agar masyarakat itu tertarik belanja disini,” ujarnya.

Saat ramai dulu, tambah dia omset bisa mencapai hingga Rp 10 juta. Tapi sekarang omset Rp 3 juta sudah dianggap besar. 

“Rata-rata hanya Rp 2 juta. Karena memang sepi,” tambahnya. 

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perindag (Diskoperindag) Gresik Malahatul Fardah mengaku, memang banyak para pedagang yang tidak mengikuti zaman. Para pedagang di Pasar Kota masih mengandalkan penjualan secara langsung. 

“Memang selama ini belum ada pedagang yang mengarah ke online. Padahal sebetulnya bisa merambah pasar online sembari berjualan di pasar,” ucapnya. 

Pihaknya juga tidak menampik apabila kondisi pasar kota sekarang ini tidak seramai dulu. Paling jika ramai, itu stan makanan atau perabotan rumah tangga. 

 “Kebanyakan pedagang disana merupakan orang lama. Sehingga belum merambah pasar online itu,” ujarnya. 

Dari data Diskoperindag, total stan yang ada di Pasar Kota yakni 818 stan. Dari jumlah itu 203 stan diantaranya kosong. Rinciannya, stan kosong di lantai 1 ada 104 stan dan di lantai 2 ada 99 stan.

Fardah menyebut, kedepan sudah ada rencana untuk melakukan pemetaan terhadap pedagang Pasar Kota. Sebab disana tidak hanya pedagang pakaian saja melainkan ada pedagang lain.

Nantinya dari pemetaan itu, pemerintah akan membantu mengarahkan pedagang untuk merambah marketplace. Jadi apapun barang milik pedagang Pasar Kota, yang bisa dijual secara online akan diarahkan kesana. 

“Tapi ini juga berat, karena rata-rata pedagang disana masih kurang paham dengan teknologi. Tentu akan kami bantu nantinya,” tambahnya. 

Sekedar informasi, tampak bangunan Pasar Kota terlihat kurang terawat. Penataannya pun kurang rapi. Lingkungannya pun terlihat kurang bersih. Sementara ini, belum ada program peremajaan pasar tersebut. (faiz/aam)

Rekomendasi Berita

Advertisement

Gresik Gres