Telaah Naskah Kuno Khutbah Jum’at Peninggalan Sunan Giri Gresik

GresikSatu | Museum Sunan Giri memiliki koleksi naskah kuno yang melegenda. Diantaranya adalah manuskrip Khutbah Jum’at yang ditemukan di Masjid Ainul Yaqin, Desa Giri kecamatan Kebomas Kabupaten Gresik.

Kitab yang ditulis tangan pada kertas dengan menggunakan tinta Cina berwarna hitam dan merah ini diserahkan ke Museum Sunan Giri pada tahun 2003.

Setelah lama disimpan, akhirnya Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga (Disparekrafbudpora) Kabupaten Gresik bekerja sama dengan Sejarawan Gresik, Muhammad Adib Chilmi menggelar kajian kesejarahan untuk mengetahui kadikologi dan nilai historis naskah tersebut.

Kodikologi merupakan ilmu pernaskahan untuk mengetahui aspek di luar isi kandungan naskah, yang meliputi : Judul naskah, Nomor naskah, Tempat penyimpanan naskah, Asal naskah, Keadaan naskah, Ukuran naskah, Tebal naskah, Jumlah baris per halaman, Huruf, aksara, dan tulisan, Cara penulisan, Bahan naskah, Bahasa naskah, Bentuk teks, Umur naskah, Pengarang/ penyalin, serta Ikhtisar teks/ cerita.

“Nilai historis naskah kitab Khotbah Jum’at Sunan Giri ini dapat memberikan wawasan yang berharga tentang masa lalu, budaya, dan peradaban yang ada di Gresik. Dilihat dari usia dan konteks naskah mengungkap interaksi muslim dengan kolonial Belanda. Kemudian nilai penting kondisi fisik naskah kitab khotbah Jum’at, serta kondisi sosial keagamaan Gresik pada abad ke 18,” ungkap Sejarawan Gresik, Muhammad Adib Chilmi, Jum’at (3/11/2023).

Kitab Khutbah Jum’at Sunan Giri ini terdiri dari 11 jilid dan tiap jilidnya terdiri dari 5 buah naskah khutbah jum’at. Masing-masing jilid berisi naskah khutbah untuk 11 bulan kalender hijriah, kecuali bulan Dzulhijah. Ukuran naskah adalah 20 x 16,5 cm sementara ukuran ruang tulisan 15,5 x 11 cm.

Bahan yang dipakai oleh naskah Kitab Khotbah Jumat adalah kertas Eropa. Pada kertas naskah terdapat cap air (watermark) bergambar lingkaran dan seekor singa bermahkota dengan kepala menghadap depan. Tubuhnya menghadap samping sambil memegang pedang. Disana juga terdapat tulisan Pro Patria Eendragt Maakt Magt.

Naskah Khutbah Jum’at Sunan Giri ini diperkirakan berusia 2 abad, Menurut deskripsi naskah kuno dan cap kertas dalam katalog watermark Perpustakaan Nasional RI, Kertas Eropa ini merupakan cap kertas nomor 201 yang diproduksi dari London pada tahun 1765 dan cap kertas no. 214 dari England pada tahun 1770-1790,” terangnya.

Perlu diketahui, Kata Eendragt Moaakt Magt pada watermark naskah kuno adalah Bahasa belanda yang berarti persatuan menciptakan kekuatan. Penggunaan bahan kertas Eropa dengan harga mahal pada naskah ini termasuk salah satu keistimewaan sebab pemerintah kolonial pada waktu itu ternyata memberikan perhatian khusus terhadap aktivitas keagamaan di Kedaton Giri. Meski Belanda mempunyai kepentingan untuk meredam masyarakat muslim melalui pemuka agama.

“Dengan menelaah naskah Khutbah Jum’at Sunan Giri ini kita bisa mengetahui jasa para takmir Masjid Ainul Yaqin dan peran Pemerintah Belanda. Bahkan naskah ini masih digunakan hingga tahun 1990 an. Keberadaannya tetap ada dan ukiran tulisannya masih bisa dibaca dengan jelas hingga kini,” pungkasnya. (ovi/aam)

Rekomendasi Berita

Advertisement

Terpopuler