Visit Cinema Pemain Film Hati Suhita di Gresik Disambut Meriah Penggemar

GresikSatu | Acara “Visit Cinema Film Hati Suhita” yang diadakan di Cinema XXI, Gressmall Gresik, pada Sabtu (3/6/2023) mendapat sambutan meriah dari para penggemar novel Hati Suhita di Gresik.

Tiket untuk tiga pertunjukan film tersebut habis terjual dalam waktu singkat. Para penggemar telah siap dengan memburu tiket sejak tiga hari sebelum penayangan. Tepatnya, ada tiga jadwal penayangan pada pukul 12.00, pukul 14.30, dan pukul 15.20.

Pantauan di lokasi, suasana di bioskop semakin heboh saat para pemain Film Hati Suhita menyapa penonton. Mereka adalah Nadya Arina sebagai Alina Suhita, Omar Daniel sebagai Gus Birru, Anggika Bolsterli sebagai Ratna Rengganis, dan Devina Aurel sebagai Aruna.

Para pemain ini tiba di lokasi antara pukul 13.47 hingga 15.35. Mereka tampil dengan kaos hitam bertuliskan Hati Suhita, serta mengenakan berbagai aksesori seperti jaket jins biru laut dan outerwear abu-abu.

Sebelum film dimulai, para pemain menyapa penonton yang telah memenuhi bioskop. Mereka juga berfoto selfie dengan antusias sebelum film ditayangkan.

“Saya yakin banyak yang sudah membaca novelnya dan akan membandingkannya dengan film yang akan ditonton. Apakah sesuai atau tidak, semoga ini bisa menyentuh hati penonton, selamat menikmati film Hati Suhita,” ujar Omar Daniel, pemeran Gus Birru.

Salah satu penonton film, Wiwid (23) menuturkan rasa harunya bisa bertemu dengan para pemain hingga penulis novel Hati Suhita secara langsung. Ia bahkan mengaku sudah membaca tulisan Khilma Anis sejak masih berupa narasi di beranda Facebook tahun 2018.

“Senang sekali bisa ketemu para pemainnya, bisa ngambil hikmah dari filmnya juga. Kita bisa belajar Legowo atau ikhlas. Legowo itu kan bukan hal yang mudah, gak bisa diucapkan secara verbal saja. Itu proses yang panjang dan lama,” ungkapnya.

Menurut Wiwid film yang diangkat dari novel Khilma Anis ini sukses membawa imajinasinya saat pertamakali membaca karya ini. Sang sutradara dianggap bisa memadukan budaya-budaya pesantren seacara real seperti kehidupan nyata.

“Semua tokoh digambarkan dengan sempurna, tidak ada yang berkarakter antagonis. Memang terdengar aneh, tapi sanggup mengaduk-aduk hati para penonton,” terangnya.

Meski begitu, Wiwid merasa tidak menyesal harus war tiket sejak pagi dengan mata setengah mengantuk. “Nggak nyesel deh, semoga bisa ketemu pemainnya lagi,” ucapnya. (ovi/aam)

Rekomendasi Berita

Advertisement

Gresik Gres