GresikSatu | Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah, sosialisasi sekaligus mendeklarasikan Sekolah Ramah Anak (SRA) di UPT SMPN 2 Gresik, Rabu (6/9/2023). Keberadaan Sekolah ramah anak dianggap penting untuk mencegah kekerasan terhadap anak.
Menurut Wabup, konsep SRA memiliki peran penting dalam mencegah tindak kekerasan terhadap anak. Konsep ini mencakup berbagai bentuk kekerasan, mulai dari yang bersifat fisik hingga psikis, baik antara guru dan siswa maupun antar-siswa.
“Mari bersama-sama kita ciptakan lingkungan sekolah yang nyaman dan aman bagi anak-anak,” ujarnya pada Rabu, (6/9/2023).
Selain itu, Wabup juga menekankan pentingnya kerjasama antara sekolah, pemerintah, dan orang tua siswa dalam pelaksanaan program sekolah. Kerjasama ini diperlukan untuk memperbaiki kekurangan sekolah bersama-sama, khususnya dalam pelaksanaan program SRA.
“Dalam menjalankan program SRA, kerjasama adalah kunci keberhasilannya,” tegasnya.
Dalam acara deklarasi ini, beberapa siswa dari sekolah tersebut memperlihatkan peran mereka sebagai duta keberagaman dalam mendukung program SRA. Mereka terlibat dalam berbagai peran, seperti duta lingkungan, duta moderasi beragama, duta literasi, duta Insan Cilik Makanan dan Sanitasi (ICMS), duta suporter, dan duta SRA atau agen perubahan sekolah. Semua duta tersebut bersatu dalam Forum Pelajar Tangguh Sekolah Ramah Anak.
“Kami mengukuhkan Forum Pelajar Tangguh Sekolah Ramah Anak dengan harapan dapat meningkatkan kreativitas dan keterampilan siswa dalam proses belajar dan berkarya,” ungkapnya.
Acara tersebut juga dihadiri oleh beberapa pejabat, termasuk Kadis Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Anak (KBPPPA) Gresik, dr. Titik Ernawati, Kadispendik Gresik, S. Hariyanto, Kepala Sekolah UPT SMPN 2 Gresik, Mohammad Salim, bersama dengan staf pengajar sekolah tersebut.
Wabup dan rombongan disambut dengan penampilan musik, seni koreografi, yel-yel, dan sholawat sebagai penghormatan kepada pejabat tertinggi kedua di lingkungan Pemkab Gresik. (faiz/aam)