Warga Desa Roomo Jadi Korban Penipuan Catut Nama Anggota DPRD Gresik, Kerugian capai Rp 12,6 Juta

GresikSatu | Nasib malang dialami NS warga Desa Roomo, Kecamatan Manyar, Gresik. Ibu berusia 53 tahun ini menjadi korban Penipuan via WhatsApp yang mencatut nama anggota DPRD Gresik Hudaifah. Tidak tanggung-tanggung, korban mengalami kerugian mencapai Rp 12,6 juta.

NS menceritakan, penipuan itu bermula saat korban mendapati pesan WhatsApp yang mengatasnamakan anggota DPRD Gresik Hudaifah. Lalu, penipu dengan nomor 0813-1249-2368 itu, melakukan modusnya dengan memberikan info menarik kepada korban tentang bonus penjualan sepeda motor, dari Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL). Lengkap beserta pamflet prosedur dan mekanisme lelang serta beberapa unit sepeda motor dan mobil yang tertera.

“Sepeda motor bisa dicicil 0% tanpa bungah. Katanya ada 3 unit sepeda motor yang bisa dialihkan,” ucapnya, Kamis (13/7/2023).

Setelah penawaran, akhirnya korban percaya dan mengambil satu unit sepeda motor Honda Scoopy warna merah. Dengan pembayaran cash. Sebab ada potongan 10% dari harga. Dari harga Rp 14 juta menjadi Rp 12 juta 600 ribu.

“Penipu tersebut juga menanyakan atas nama siapa sepeda motor tersebut. Lalu saya jawab atas nama saya. Transaksi pun tidak bisa dilakukan cash tunai, melainkan melalui rekening bendahara kantornya,” lanjutnya.

Menurut dia, pihaknya pun mengirim KTP, KK dan NPWP untuk memenuhi persyaratan. Agar sepeda motor segera dilakukan proses. Sekaligus penipu tersebut mengirim nomor rekening kantor salah satu bank yang sama digunakan oleh korban.

“Saya pun disuruh segera transfer agar proses surat-surat kendaraan bisa diproses di Samsat. Akhirnya sekitar pukul 10.35 WIB, Rabu (12/7/2023). Saya pergi ke ATM di wilayah Jalan Gubernur Suryo. Sembari si penipu mengatakan, transferan segera. Karena ditunggu pimpinan,” paparnya.

Akhirnya, korban pun melakukan transfer ke rekening yang dikirmi oleh penipu tersebut. Dan langsung mengirim bukti struk transfer Rp 12 juta 600 ribu. Penipu tersebut langsung menyampaikan sepeda motor akan segera dilakukan proses ke Samsat.

“Dikirim foto sepeda motor dan foto sedang rapat bersama pimpinan. Saya pun percaya, karena itu anggota DPRD Gresik,”ujarnya.

Kemudian, setelah uang ditransfer penipu tersebut mengirim kontak pimpinan untuk korban menghubungi kontak tersebut. Korban diarahkan menghubungi nomor tersebut. Dengan alasan koordinasi dengan pihak keluarga yang mengambil lelang sepeda motor. Korban pun menghubungi nomor tersebut.

“Katanya saya dapat hadiah Hp Oppo dari dewan anggota DPRD Gresik Hudaifah sebagai cinderamata,” jelasnya.

Korban pun menanyakan sepeda motor yang sudah dibeli. Sudah sampai mana prosesnya. Penipu tersebut mengirimkan foto ruangan Samsat serta petugas polisi di depan layar komputer. Layaknya seorang mengurus surat kendaraan di Samsat.

“Saya telpon katanya masih di Kantor Samsat. Dengan mengirim foto polisi di depan layar komputer. Akhirnya saya pun mengajak ketemu di Samsat tersebut,” terangnya.

Saat itu juga, korban sempat mengirim pesan antisipasi penipuan. Namun pesan penipu tersebut dibalas dengan memyakinkan, bahwa hal tersebut amanah dan benar-benar akan diantarkan ke rumah. Hingga korban menghubungi nomor penipu tersebut tidak diangkat. Alasannya masih ada acara internal. Dari sana korban pun mulai curiga, dan saudara-saudara dan anak korban pun mulai mengetahui hal tersebut merupakan penipuan.

“Ternyata benar, saya WhatsApp ke nomor bu Hudaifah yang palsu alias penipu. Sebab setelah saya telpon nomor Hudaifah yang lama, saya pun diberitau dan diantar ke Polsek Manyar,” tambahnya.

“Setelah mengetahui hal tersebut, saya juga melaporkan ke Bank yang digunakan transaksi dengan si penipu. Agar rekening tersebut diblokir, dan uang saya aman. Namun, pihak Bank tidak bisa memproses, karena tidak ada laporan polisi. Di Polsek Manyar juga tidak bisa mengeluarkan surat laporan. Karena kejadiannya di ATM area wilayah Kota. Akhirnya saya pun laporan ke Polres Gresik,” tutupnya. (faiz/aam)

Rekomendasi Berita

Advertisement

Gresik Gres