Aksi Malak Siswa Hingga Berujung Kebutaan, Dispendik Gresik Sebut Kepala Sekolah Abai

GresikSatu | Aksi Malak hingga berujung kebutaan, yang dialami oleh siswa SAH di Menganti, ternyata sudah berjalan satu tahun. Tindakan bullying berupa memalak korban ini kerap dilakukan oleh pelaku, yang diduga dari kakak kelas korban.

Ibu korban Kiki Ramadani mengungkapkan, uang saku korban kerap habis. Anehnya, uang saku itu tidak digunakan untuk korban, melainkan habis diperas oleh pelaku. Sebab, anak pertamanya ini jarang jajan.

“Dari cerita SAH selepas kejadian. Saat itu, SAH diberi uang oleh gurunya karena merasa iba. Hanya saja SAH, tidak jajan di jam istirahat tidak seperti teman-temannya. Setiap hari saya beri uang saku Rp 10 ribu,” ucapnya, Senin (18/9/2023).

Menurut dia, kasus pemalakan sejak setahun lalu. Namun, tidak ditindaklanjuti oleh sekolah. Hingga SAH kelas II, kejadian keji ini masih terjadi, hingga mata kanan SAH dicolok dengan tusuk pentol, dan berdarah yang berujung kebutaan.

“Kejadian itu terjadi 7 Agustus lalu. Di halaman sekolah yang saat itu ada lomba Agustus HUT Kemerdekaan RI,” ujarnya.

Sementara itu, Dinas Pendidikan Gresik cukup kecewa dengan perlakukan sekolah. Kasus perundungan yang sudah terjadi sejak setahun yang lalu, tidak ditindaklanjuti. Bahkan saat kejadian, tidak ada empati kepada korban maupun orang tua.

Sekretaris Dispendik Gresik Herawan Eka Kusuma mengatakan, sebagai kepala satuan pendidikan, sikap kepala sekolah sangat mengecewakan karena abai. Apalagi kejadian perundungan berada di lingkungan sekolah terutama saat mata dicolok.

“Segala yang terjadi di lingkungan sekolah, merupakan tanggungjawab kepala satuan pendidikan,” ungkapnya, Minggu (17/9/2023).

Untuk itu, pihaknya menyebut kepala sekolah bisa dijatuhi sanksi akibat kelalaian dan abai. Meski demikian, pihaknya masih menunggu proses lebih lanjut yang sedang dilakukan oleh Polres Gresik.

“Dari kasus ini, kepala sekolah abai,” jelasnya. (faiz/aam)

Rekomendasi Berita

Advertisement

Gresik Gres