Angka Kasus Demam Berdarah di Gresik Turun Drastis

GresikSatu | Merebaknya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di sejumlah daerah membuat masyarakat di Gresik ikut khawatir. Sebab banyak pasien DBD adalah kalangan anak-anak.

Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik menyebut angka kasus Demam Berdarah tahun ini mengalami penurunan dibandingkan tahun 2022. Penurunan jumlah kasus ini karena program pemantauan jentik yang terus digencarkan.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik dr Puspitasari Whardani mengungkapkan mulai Januari hingga Mei 2023 ditemukan sebanyak 82 laporan kasus penyakit DBD. Mayoritas pasien yang terjangkit berada di usia 5-14 tahun.

“Jika dibandingkan dengan tahun lalu, periode Januari hingga Mei di tahun ini mengalami penurunan. Pada Januari – Mei tahun 2022 ditemukan sebanyak 128 laporan. Sedangkan pada Januari – Mei 2023 ditemukan hanya sebanyak 82 laporan,” ungkapnya, Senin (19/6/2023).

Meski belum sepenuhnya mengalami penurunan signifikan, namun Dinkes Gresik berkomitmen penuh agar kasus bisa tertangani dengan baik dari hulu ke hilir.

“Karena yang utama bukan sebatas penanganan melainkan pencegahan, yakni bagaimana meningkatkan kesadaran masyarakat,” terangnya.

Puspita menyampaikan beberapa program yang digencarkan Dinkes, diantaranya : pelaksanaan penyuluhan tentang PSN (pemberantasan sarang nyamuk) yang dilaksanakan oleh masing-masing puskesmas bekerjasama dengan perangkat desa, kemudian pelaksanaan pemantauan jentik berkala oleh nakes puskesmas dan kader binaan juru pemantau jentik (jumantik).

“Bila ditemukan kasus yang terindikasi DBD, maka laporan dari masyarakat akan ditindaklanjuti dengan pelaksaan penyelidikan epidemiologi (PE) oleh nakes pkm. Bila dibutuhkan, bisa dilaksanakan kegiatan fogging bekerjasama dengan desa masing-masing,” pungkasnya. (ovi/aam)

Rekomendasi Berita

Advertisement

Gresik Gres