Bentrok Suporter Ultras dengan Aparat, Kapolres Gresik : Lima Anggota Masih Dirawat

GresikSatu | Kapolres Gresik AKBP Adhitya Panji Anom mengungkapkan, bentrokan antara petugas dan suporter ultras yang berlangsung pada, Minggu (19/11/2023) malam, sudah mereda. Namun, dari kejadian itu, belasan korban tercatat. Baik dari suporter maupun dari petugas kepolisian.

“Kejadian bermula beberapa suporter berusaha mendatangi pihak manajemen, memaksa masuk ke dalam Stadion. Namun, diahalau oleh petugas kepolisian. Bahkan dari suporter melakukan pelemparan batu sehingga mengenai bus Deltras Sidoarjo,” ungkapnya, Senin (20/11/2023). 

Dari kejadian tersebut, lanjut Kapolres, petugas kepolisian tidak reaktif. Tapi dengan tetap mengimbau kepada suporter, kembali ke rumah masing-masing. Namun, himbauan ini tidak dihiraukan, bahkan petugas yang sedang berjaga di lokasi mendapatkan lemparan batu dari suporter dari lapangan parkir maupun dari atas stadion. 

“Kami masih bertahan, kami mencoba himbau kembali, untuk membubarkan diri. Namun eskalasinya semakin meningkat. Bahkan beberapa lemparan batu suporter mengenai petugas kepolisian,” jelasnya. 

Karena dirasa semakin chaos dan tidak terkendali hingga banyak petugas terluka akibat lemparan batu, akhirnya petugas lanjut Kapolres. Melakukan tindakan tegas terukur dengan membubarkan suporter.

“Kami menembakkan gas air mata ke arah kerumunan untuk membubarkan suporter tersebut,” terangnya. 

Dari data yang dilakukan petugas, ada Sekitar ada 7 suporter yang dirawat. Semuanya rawat jalan. Tidak ada luka yang serius. Hanya masalah gangguan pernafasan. 

“Kami akan membantu melakukan control oleh tim Dokes Polda Jatim kepada para suporter yang sudah kembali ke rumah. Dan saat ini, kami sudah berkunjung ke seluruh rumah sakit yang didalamnya ada suporter yang dirawat. Selain itu, ada sekitar 10 anggota Polri yang mengalami luka-luka akibat lemparan batu suporter. Termasuk Kepala Bagian Operasional Kepolisian Resor (Kabag Ops Polres) Gresik Komisaris Polisi Andria Diana Putra,” paparnya. 

Dari 10 petugas yang terluka, tambah mantan Kapolres Blitar itu, lima diantaranya sudah kembali ke rumah. Sedangkan lima lainnya masih rawan inap. Petugas polisi sebagian luka di bagian kepala dan melakukan observasi lebih lanjut.

“Sampai saat ini belum ada suporter yang diamanakan. Kami masih mendalami bukti yang ada. Baik dari rekaman video, cctv dan lain sebagainya. Segera nanti kami tetapkan tersangka,” tambahnya. 

Alumnus Akpol 2002 itu, menegaskan, terkait penembakan yang dilakukan, sudah sesuai dengan prosedur. Karena tidak dilakukan di dalam stadion. Juga di tempat terbuka, dan sudah melalui tahapan yang sudah panjang. 

“Dimana anggota kami bertahan kurang lebih 1 jam di lokasi. Namun suporter tidak membubarkan diri, setekah kami melakukan tembakan gas air mata itu, alhamdulillah masyarakat membubarkan diri,” tegasnya. 

Dari kejadian tersebut, selain memakan korban luka-luka baik suporter maupun petugas kepolisian. Juga ada beberapa fasilitas yang rusak. Diantaranya, satu mobil Provos pecah kaca bagian depan, bus Deltras, dan kaca di Stadion pecah akibat lemparan batu. 

Sebelumnya, Kapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto beserta rombongan sempat besuk para anggota kepolisian, yang dirawat di Rs Semen Gresik. (faiz/aam)

Rekomendasi Berita

Advertisement

Gresik Gres