Cerita Andy Royan Atlet Balap Sepeda Gresik, Dikeluarkan dari Sekolah Tapi Berhasil Menjuarai Asian Championship di Thailand

GresikSatu | Perjuangan Muhammad Andy Royan atau yang akrab dipanggil Royan tidak berjalan semulus permukaan. Atlet balap sepeda asal Gresik ini bahkan hidup di tengah himpitan ekonomi. Ia juga sempat ditendang dari sekolah saat tengah menempuh pendidikan di SMANEMA (SMA Negeri 1 Manyar).

Ayah kandung Royan, Yuni Rohman Widodo menyampaikan hal tersebut lantaran Royan yang saat itu sudah menjadi atlet provinsi dan masuk dalam Puslatda di Kota lain tidak bisa pulang-pergi ke sekolah.

“Waktu itu pihak sekolah tidak menerima alasan apapun, tidak ada perhatian terhadap prestasi non akademik yang dicetak Royan. Mereka menuntut Royan untuk wajib masuk sekolah dan aktif mengikuti KBM (kegiatan belajar mengajar),” tuturnya, Rabu (9/8/2023).

Di tengah kondisi ekonomi pas-pasan, membuat kedua orang tuanya cukup frustasi. Sebab, tidak ada dukungan lebih dari pihak sekolah baik transfer nilai ataupun pemakluman.

“Waktu SMP masih ada kemudahan, karena di SMPN 2 Tanggok Manyar diapresiasi oleh Kepala sekolahnya langsung. Diberikan prestasi dari ekstra atlet, transfer nilai karena ada prestasi di non akademik meski agak terganggu di akademik,” jelasnya.

Setelah dikeluarkan dari SMANEMA, ia tidak bisa masuk dalam sekolah swasta di Gresik karena terkendala biaya. Saat itu, biaya masuk SMA mencapai Rp 6 juta.

“Akhirnya melanjutkan di SMA Sultan Agung Kediri, ada kemudahan bisa masuk waktu ujian saja. Meski di Gresik tidak ada sekolah yang bisa mengapresiasi itu, Tuhan sudah memberikan garis lain,” tuturnya.

Putus sekolah dialami Royan dalam tenggat waktu beberapa bulan, ia dan orang tuanya dihadapkan pilihan antara mengejar mimpi dan sekolah.

“Kita kan bukan keluarga dengan ekonomi yang cukup, setiap berangkat lomba ada saja barang yang harus dijual. Istri saya bahkan jual cincin meski hadiah lomba tidak sebanding. Pengorbanan kita sebagai orang tua terus diuji,” ungkapnya sambil berkaca-kaca.

Saat masih remaja, saking kasihannya dengan perjuangan orang tua ia mengetikkan sepenggal kalimat disalah satu grup media sosial FB berbunyi : Alhamdulillah dapat juara, semoga pak Bupati Gresik banyak rezeki biar besok kalo ada lomba lagi bisa ikut dan difasilitasi, terus mengharumkan nama Kabupaten Gresik lagi.

“Sempet rame waktu itu, zaman segitu Bupati Gresik masih dijabat Pak Sambari,” ungkapnya.

Saat ditanya perihal apresiasi dari dinas dan pejabat terkait, bapak 2 anak ini mengaku belum pernah bertemu langsung.

“Tentunya sangat bersyukur jika mendapat undangan khusus bisa bertemu dengan Pak Bupati Gresik,” katanya.

Ia juga berpesan agar jangan sampai Kabupaten Gresik kehilangan atlet potensial sebab kurangnya apresiasi dan perhatian. Kisah yang sempat dialami Royan, tidak perlu terulang kepada atlet-atlet Gresik lainnya. (ovi/aam)

Rekomendasi Berita

Advertisement

Gresik Gres