Cerita Tobat Jamaah Haul Habib Abu Bakar Gresik, Dulunya Anak Punk Kini Tekun Menggapai Istiqomah

GresikSatu | Bagi jamaah haul Abu Bakar Assegaf Gresik, sosok Fahmi warga Kota Tua, Jakarta Barat, sudah tak lagi asing. Pria 48 tahun ini, pada tahun kemarin pernah viral gara-gara datang ke haul Abu Bakar dari Jakarta hanya dengan naik sepeda ontel.

Pada tahun ini, Fahmi juga datang kembali ke Haul Abu Bakar Gresik dengan sepeda yang sama saat dikendarai tahun kemarin. Namun dibalik sosok Fahmi, ternyata ia dulunya merupakan anak punk yang setiap hari hidup di jalanan. Hal itu, dibuktikan dengan bekas tindik di salah satu telinganya. 

Kini, jalan pertauabatan Fahmi terus digapai. Ia lebih memilih mendekatkan diri dengan para habaib dan ulama. Bahkan dirinya mengaku terus istiqomah datang ke beberapa haul habaib dan majelis yang mendekatkan Fahmi dengan sang pencipatanya.

“Semoga saya tetap istiqomah di jalan Allah dan masuk dalam barisan orang-orang yang mendapatkan syafaat dari sang Nabi Agung Muhammad,” katanya saat ditemui Gresik Satu di areka Haul Abu Bakar, Jum’at (7/7/2023).

Cerita Gowes dari Jakarta ke Gresik

Fahmi menceritakan, perjalanan dari Jakarta ke Gresik ditempuh selama 20 hari. Dalam perjalanan tersebut, sebelum tiba di Gresik, lebih dulu ke Madura Kabupaten Sumenep disana berziarah makam Sayyid Yusuf Talango, kemudian lanjut perjalanan ke Probolinggo, Nganjuk hingga sampai Gresik. 

“Sampai Gresik Minggu Sore, (3/7/2023). Tahun ini kurang lebih 20 hari, tahun 2022 kemarin satu minggu perjalanan,” ucapnya.

Menurut dia, selama ngontel 780 km dari Jakarta ke Gresik, dirinya menginap di Pom atau di beberapa tempat komunitas sepeda lainnya saat bertemu. Tidak heran di bagian belakang sepeda Fahmi ada beberapa slayer bendera kecil. Bendera-bendera tersebut didapati saat bertemu komunitas di jalan. 

“Perjalanan bisa siang atau malam. Maksimal kecepatan 120 km dan minimal 20 km. Ini nanti menginap di area Makam Sunan Maulana Malik Ibrahim,” ujar pria berpawakan kurus itu. 

“Kendala saat perjalanan ngontel hadiri haul mengalami kempes ban. Jadinya harus cari pompa ke bengkel di jalan. Beruntung haul tahun ini, saya bawa pompa sendiri. Dan alhamdulillah belum pernah ban bocor,” tuturnya. 

Agar aman saat perjalanan malam, sepedah Fami juga dilengkapi lampu untuk penerang jalan. Lalu ada matras, selimut, sarung, dan baju koko. Perlengkapan tidur ini selalu dibawa agar dirinya tak kedinginan saat tidur di luar ruangan.

“Paling jauh ngontel ke Martapura Haul Guru Sekumpul. 13 hari dari Jakarta,” imbuhnya.

Disinggung alasan ngontel, pria yang sudah dikaruniai dua anak ini beralasan cinta auliyah atau wali Allah. Serta niat yang kuat untuk hadir Haul. 

 

“Kalau niat kuat tenaga juga ikut kuat. Haul Habib Abu Bakar Assegaf ini sudah dua kali. Kalau Habib Sholeh Tanggul 3 kali, dan Haul Solo sekali. Semuanya dengan ngontel dengan selalu mengenakan kopyah saat ngontel,” tambahnya. 

Untuk kembali ke Jakarta, Fahmi berencana akan melewati Lamongan, Cepu, Purwodadi, Semarang Tegal, hingga sampai Jakarta. Pada tanggal 22 Agustus 2023, Fahmi juga akan ngontel ke Gelora Delta Sidoarjo. Menghadiri Majlis Ilmu Habib Umar Bin Hafidz. 

“Rencananya berangkat tanggal 12 Agustus berangkat dari Jakarta,” tutupnya. (faiz/aam)

Rekomendasi Berita

Advertisement

Gresik Gres