Diiming-imingi Pekerjaan, Siswa SMA di Gresik Jadi Korban Pemerkosaan

GresikSatu | Nasib malang dialami AWS (17) siswa SMA di Gresik ini menjadi korban pemerkosaan oleh seorang pria penjaga warung kopi di daerah Kebomas Gresik.

Pelaku berisinial MAT (22) warga Bojonegoro ini, menggunakan modus iming-Iming pekerjaan kepada korban. Sayangnya, pekerjaan tak didapatkan, korban malah mendapatkan perilaku yang tak pantas dari pelaku.

Kini, pelaku pun sudah diamankan oleh petugas Jajaran Satreskrim Polres Gresik. Begitu juga korban, mendapatkan pengawasan dari kepolisian. 

Kasatreskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan mengungkapkan, kasus pencabulan tersebut sudah terjadi sejak pertengahan bulan Juli 2023 yang lalu. Kasus tersebut, bermula saat korban mendadak hilang dari rumahnya. 

“Bapak angkat korban melaporkan kejadian tersebut ke Polisi. Setelah dilakukan pencarian. Ternyata korban berada di rumah kos pelaku MAT,”ungkapnya, Sabtu (5/8/2023). 

Disana, lanjut dia korban diajak melakukan tindakan tak senonoh oleh pelaku. Dengan iming-Iming pelaku akan mencarikan pekerjaan kepada korban. 

“Pelaku berasal dari Bojonegoro, yang indekos di daerah, Kebomas, Gresik,” jelasnya. 

Menurut Alumnus Akpol 2015 itu, pelaku yang berusia 23 tahun ini sudah dilakukan pemeriksaan. Dari pengakuannya, aksi bejat pelaku dilakukan di kamar daerah, Kebomas, Gresik.

Dalam menjalankan aksinya, selain iming-iming pekerjaan, pelaku juga memanfaatkan korban yang mengalami masalah dengan keluarganya. 

“Pelaku ini merayu korban agar meninggalkan rumah dan berjanji untuk mencarikan pekerjaan,” ujarnya. 

Karena korban masih anak-anak, korban termakan bujuk rayu pelaku. Ia pun kabur dari rumahnya dan tinggal bersama pelaku.

“Pelaku pun membujuk korban agar mau tinggal sementara di kamar kosnya. Namun itu hanya modus pelaku,” lanjut Aldhino. 

Aldhino menyebut, dari hasil  pemeriksaan sementara, MAT mengakui telah menyetubuhi korban. Ia membujuk korban dengan dijanjikan pekerjaan jika mau berhubungan badan denganya. 

“Pelaku mengakui kalau sudah setubuhi korban sebanyak 9 kali. Modusnya dengan menjanjikan korban pekerjaan,” terangnya. 

Kini, pihak kepolisian masih menunggu hasil visum dan hasil psikologi korban. Sekaligus pemanggilan pemeriksaan kepada orang tua kandung korban. 

“Kita masih nunggu hasil visum dan psikologi korban. Nanti kita kabari kalau sudah keluar,” tambahnya memungkasi. (faiz/aam)

Rekomendasi Berita

Advertisement

Gresik Gres