Kasus Penganiayaan Berujung Kematian di Gresik, Keluarga Curiga Motor Korban Tak Rusak

GresikSatu | Kasus penganiayaan berujung kematian yang dialami remaja ADM asal Desa Melirang, Kecamatan Bungah, Gresik masih terus didalami.

Remaja berusia 17 tahun itu, diduga menjadi korban penganiyaan berujung kematian. Padahal sebelum fakta ini terungkap, kelurga dilapori oleh teman korban, jika yang bersangkutan mengalami laka tunggal.

Paman korban Munif Ridwan (45) mengatakan, bahwa kakak korban mendapatkan informasi dari teman-temannya jika ada kecelakaan tunggal yang melibatkan korban ADM.

Mendengar kabar tersebut kakak ADM mendatangi lokasi dan mendapati korban sedang dalam keadaan babak belur berlumur air selokan.

“Pas didatangi ini, keponakan saya (Ahmad) badannya penuh lumpur. Kemudian kita minta air dari warung untuk membersihkan. Setelah itu dibawa ke rumah sakit terdekat,” ungkapnya.

Saat dievakuasi ke rumah sakit terdekat, lanjut dia, korban kritis. Sehingga korban dibawa ke RSUD Ibnu Sina Gresik untuk menjalani perawatan. Namun, setelah beberapa jam, korban dinyatakan meninggal dunia.

“Karena kita mengiranya kecelakaan tunggal, keluarga menolak untuk di autopsi. Kita juga tidak laporan ke polisi,” lanjutnya.

Pihak keluarga pun langsung membawa korban pulang dan dimakamkan Sabtu (23/12/2023) sekitar pukul 10.00 WIB. Setelah dimakamkan, keluarga korban sempat heran karena sepeda motor yang digunakan korban tidak mengalami kerusakan.

“Sebelum menerima video itu, keluarga sempat curiga. Katanya kecelakaan, tapi sepeda motor almarhum ini kok gak lecet sedikit pun,” jelasnya.

Kecurugiaan keluarga korban pun terjawab ketika mendapatkan video perkelahian antara korban dengan temannya. Selain rekaman tersebut, keluarga semakin yakin ketika pelaku dan keluarganya mendatangi keluarga Ahmad di rumahnya.

“Setelah menggelar doa bersama untuk almarhum, pelaku bersama keluarganya, datang kerumah untuk memberikan santunan. Katanya dia yang sempat menolong waktu kecelakaan itu. Padahal kita sudah tau ada perkelahian antara ponakan saya dengan pelaku,” paparnya.

“Lha kalau memang waktu itu menolong kenapa memberikan santunan. Wong dia tidak nabrak atau menyakiti ponakan saya,” tambahnya.

Munif juga mengaku keluarganya memang sengaja tidak memberitahukan kepada pelaku, bahwa pihaknya sudah melihat video rekaman perkelahian tersebut. Hal itu agar pelaku tidak melarikan diri.

“Setelah pelaku dan keluarganya pulang kita melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Bungah. Kemudian laporan kami diteruskan ke Polres Gresik,” jelasnya. (faiz/aam)

Rekomendasi Berita

Advertisement

Gresik Gres