Ketahanan Pangan di Gresik Terbaik ke Enam se Indonesia

GresikSatu | Pemerintah Kabupaten Gresik melalui Dinas Pertanian (Dispertan) terus berupaya meningkatkan ketahanan pangan. Baik dalam hal produksi, distribusi, sampai keamanan pangan. Berbagai program terus digulirkan untuk meningkatkan tingkat ketahanan pangan di Kabupaten Gresik. Salah satunya dibuktikan dengan naiknya skor ketahanan pangan dari tahun ke tahun.

Bahkan, Kabupaten Gresik Terbaik Ke-6 Indeks Ketahanan Pangan di Indonesia. Indeks Ketahanan Pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan perseorangan. Indeks ini disusun dari aspek Ketersediaan, Keterjangkauan, dan Pemanfaatan Pangan. 

Dari data yang diterima, Gresik menjadi satu-satunya kabupaten di Jawa Timur yang secara konsisten masuk dalam 15 besar daerah dengan ketahanan pangan terbaik di Indonesia.

Bahkan pada tahun 2021 skor Indeks Ketahanan Pangan (IKP) Gresik sebesar 88,25 menempati urutan keenam terbaik. Meningkat dari tahun 2020 dengan skor 88,02 di urutan yang sama dan tahun 2019 dengan skor 86,34 di urutan kesembilan.

Skor IKP Kabupaten Gresik tahun 2022 kembali naik menjadi 86,81, meski urutannya turun ke posisi 14. Penilaian ketahanan pangan ini dilakukan oleh Badan Pangan Nasional. 

Rasio ketersediaan pangan juga meningkat sehingga dari sisi penyediaan kebutuhan pangan juga tercukupi. Pada tahun 2022 rasio ketersediaan pangan utama meningkat kembali menjadi sebesar 180,73 kg perkapita pertahun. 

Kepala Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Gresik Eko Anandito Putro mengatakan sejumlah produksi mengalami kenaikan. Misalnya, produksi komoditas peternakan naik dibanding tahun-tahun sebelumnya. Produksi daging naik menjadi hampir 11,5 ribu ton pada tahun 2022.

“Didominasi ayam ras pedaging 5,89 ribu ton dan sapi potong sebanyak 2,5 ribu ton. Produksi telur ayam ras petelur mencapai 2,668 ribu ton,” ucapnya, Rabu (12/7/2023). 

Selain itu, peningkatan juga terjadi pada produksi komoditas unggulan pertanian. Secara kumulatif, total produksi komoditas unggulan pertanian pada tahun 2022 meningkat sekira 2.721 ton dibandingkan tahun 2021. 

“Padi 393 ribu ton, jagung 125 ribu ton, cabe 27,9 ribu ton, mangga 78,7 ribu ton, pisang 28 ribu ton, dan kunyit 23 ribu ton. Produksi padi di Kabupaten Gresik menjadi terbesar ketujuh dan menyumbang 4,32 persen produksi padi di Jawa Timur,” jelasnya. 

Pihaknya menambahkan, peningkatan produktivitas pertanian, peternakan dan perkebunan tidak lepas dari berbagai program yang disiapkan melaui Nawa Karsa Gresik Agropolitan. Hal ini masuk dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Gresik 2021-2026.

Gresik Agropolitan adalah program pemerintah Kabupaten Gresik yang bertujuan untuk mengembangkan sektor pertanian. Program ini diarahkan untuk menjadikan Kabupaten Gresik sebagai kawasan agropolitan karena wilayah Gresik dinilai sangat potensial di bidang pertanian, khususnya produk tanaman pangan, hortikultura, dan buah.

“Beberapa program yang dilakukan antara lain penyediaan dan pengembangan prasarana pertanian, penyediaan dan pengembangan sarana pertanian, penyuluhan pertanian, dan peningkatan diversifikasi dan ketahanan pangan masyarakat,” tambahnya memungkasi. (faiz/aam) 

Rekomendasi Berita

Advertisement

Gresik Gres