Kisah Nyai Ageng Tumengkang Sari, Wanita Cantik Roro Jonggrange Wong Gresik

GresikSatu | Membaca kisah tentang Roro Jonggrang dan Bandung Bondowoso, ada cerita yang hampir mirip terjadi di Kabupaten Gresik, yakni di Dusun Sumur Songo, Desa Sidokumpul, Kecamatan Gresik, Kabupaten Gresik. Kisah tersohor dari Nyai Ageng Tumengkang Sari, perempuan cantik yang berhasil memincut hati pangeran Majapahit.

Perbedaannya Roro Jonggrang minta dibuatkan seribu candi dalam waktu semalam oleh Bandung Bondowoso, sedangkan Nyai Ageng Tumengkang Sari minta dibuatkan sepuluh sumur oleh seorang Pangeran dari Kerajaan Majapahit.

Nyai Ageng Tumengkang Sari ini seorang putri yang sangat ayu dan rupawan, putri dari Sunan Wruju atau cucu dari Sunan Giri. Nyai Ageng Tumengkang Sari ingin dipinang oleh seorang pangeran tampan dari Kerajaan Majapahit yang juga terkenal sakti mandraguna dan sedang berkunjung ke Kerajaan Giri. Keduanya berbeda keyakinan, sang Nyai beragama islam sedangkan pangeran tersebut beragama hindu,” tulis Kris Adji AW dalam bukunya berjudul Sang Gresik Bercerita, Sabtu (17/6/2023).

Sampai-sampai perempuan jelita tersebut bersembunyi ditemani oleh pengasuhnya yang bernama Mbah Susilowati dan Mbah Singo. Dengan mengerahkan pasukannya dan mengandalkan kesaktian yang dimiliki, akhirnya pangeran tersebut dapat menemukan Nyai Ageng Tumengkang Sari dan menegaskan lamarannya.

“Karena kepalang bingung, jika menolak akan terjadi peperangan besar, ia kemudian mengajukan persyaratan yang sekiranya tidak bisa dipenuhi yaitu minta dibuatkan 10 sumur dalam semalam,” terang Ketua Yayasan Mataseger (Masyarakat Pencinta Sejarah Gresik) tersebut.

Mendengar syarat tersebut, sang pangeran menyanggupinya, baginya itu bukan apa-apa sebab sang pangeran memang dikenal sakti luar biasa. 

Esoknya saat menunjukkan hasil pekerjaannya dan berniat menagih janji pernikahan, perempuan cantik tersebut tak kalah cerdik. Ia menduduki salah satu sumur dan menghitung sumur- sumur yang ada kecuali sumur yang didudukinya.

“Kurang siji sumurmu iki pangeran, kata Nyai Ageng Tumengkang Sari, padahal ya satu sumurnya diduduki oleh putri tersebut,” tutur Kris.

Gara-gara ini, pangeran menyerah dan mengakui kegagalannya sambil menyampaikan sumpah serapah :Arek wedok dusun kene ojok onok sing nolak lamarane wong lanang maneh, sampek onok bakal dadi perawan tuwo sak lawase. (ovi/aam)

Rekomendasi Berita

Advertisement

Gresik Gres